Peneliti Ungkap Amoeba Pemakan Otak Manusia, Diduga Masuk dari Hidung hingga Mampu Renggut Nyawa

- 10 Juli 2020, 14:52 WIB

PR CIREBON - Departemen of Health Florida, Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menemukan amoeba pemakan otak manusia.

Tepatnya, ini dikonfirmasi oleh seseorang yang terinfeksi amoeba Naegleria fowleri di area tempat tinggalnya di Hillborough County

Dalam detailnya, amoeba bersel satu dan berukuran mikroskopis ini menyerang jaringan otak dan berakibat fatal. Ini dikarenakan amoeba mudah memasuki tubuh manusia melalui hidung.

Baca Juga: Tuai Peringatan usai Pamerkan Pasport Ayahnya, Bella Hadid: Bagian Mana Palestina yang Melanggar ?

Melansir dari CBS News, biasanya Naegleria fowleri mudah ditemukan di air tawar yang hangat seperti danau, sungai, dan kolam.

Hasil pengamatan Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyebutkan, musim puncaknya amoeba di Florida itu terjadi pada Juli, Agustus hingga September

Pasalnya, tiga bulan itu menjadi waktu terbaik untuk amoeba tumbuh dalam suhu 115 derajat Farenheit.

Baca Juga: Berencana Pulihkan Aset BNI dari Maria Pauline, Menkumham: Nanti, Setelah Proses Hukum Selesai

Untuk itu, CDC telah memperingatkan warga Florida yang berenang di sumber air tawar tersebut untuk berhati-hati dan lebih awas terhadap kehadiran amoeba itu, terutama saat air sedang hangat di musim panas.

"Efek kesehatan yang negatif pada manusia dapat dicegah dengan menghindari kontak hidung dengan air, karena amoeba masuk melalui saluran hidung," ungkap CDC dalam pernyataannya.

"Gunakan hanya air yang sudah direbus dan didinginkan, air suling atau air steril untuk membuat larutan bilas sinus untuk neti pot,” ujarnya.

Baca Juga: Rekam Sejarah Buruk, Danau Lokasi Seleb Naya Rivera Tercatat telah Tenggelamkan Lusinan Orang

Sejauh ini, amoeba Naegleria fowleri tidak bisa ditularkan dari orang ke orang.

Namun rupanya, mereka yang telah terinfeksi dengan Naegleria fowleri memiliki gejala seperti sakit kepala frontal yang parah, demam, mual, dan muntah serta leher yang kaku dan sakit kepala.

Gejala selanjutnya dapat juga meliputi leher kaku, kejang, perubahan status mental, halusinasi dan koma.

Baca Juga: Tanggapi Jokowi Marahi Menteri yang WFH Tanpa Hasil, PAN: Wajar, Biar Jadi Pecut untuk Lebih Kerja

Hanya saja, banda-tanda infeksi biasanya muncul mulai beberapa hari setelah berenang atau paparan hidung lainnya terhadap air yang terkontaminasi.

Lebih dari itu, sebagian besar pasien meninggal dunia usai terdeteksi memiliki infeksi ini dalam waktu sepekan.

Sehingga, CDD juga memperingatkan bahwa siapa pun yang memiliki gejala seperti itu harus segera mungkin mencari pertolongan medis.

"Terutama jika timbulnya gejala setelah berenang di air tawar hangat," tuturnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Xi Jinping Berterima Kasih pada Jokowi karena Kurangi Pengangguran di Tiongkok?

Sementara itu, kasus infeksi Naegleria fowleri di Florida terbilang sangat langka. Tercat sejak 1962, telah ditemukan 37 kasus infeksi amoeba ini.

Sedangkan di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat 143 kasus infeksi Naegleria fowleri yang ditemukann, sekaligus dari semua kasus itu hanya empat orang yang berhasil selamat.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: CBS News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x