Tanpa Kewarganegaraan hingga Mengungsi, Rohingya Masih Mencari Harapan Usai Kabur dari Myanmar

- 6 Juli 2020, 09:53 WIB
FOTO ilustrasi pembantaian etnis Rohingnya.*/REUTERS
FOTO ilustrasi pembantaian etnis Rohingnya.*/REUTERS /

Dia juga mengatakan tampaknya ada ketakutan dan kecemasan di antara para pengungsi, karena mereka yang secara sukarela diuji harus diisolasi untuk alasan pencegahan.

Baca Juga: Ledakan Mobil Mewah Buat Geger Warga Menteng, BIN: Mungkin Ada Kaitan dengan Pilkada Serentak 2020

Selain itu, penutupan internet di kamp-kamp di Bangladesh dan beberapa kota di Rakhine berarti bahwa orang-orang di beberapa desa tidak mengetahui wabah Covid-19.

Menjadi minoritas paling teraniaya di dunia, Muslim Rohingya telah mengalami puluhan tahun penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia.

 

Undang-undang kewarganegaraan pada tahun 1982 melucuti kewarganegaraan mereka, menjadikan mereka salah satu komunitas tanpa kewarganegaraan terbesar di dunia.

 

Meskipun telah ada migrasi besar ke Bangladesh sejak tahun 1970-an, tidak ada yang secepat dan masif seperti eksodus Agustus 2017 yang mendorong krisis Rohingya ke panggung dunia. 

Baca Juga: Siap Debut Akting di Hollywood, Son Ye Jin akan Beradu Peran dengan Bintang Avatar Sam Worthington

Lebih dari 740.000 Rohingya dicabut paksa dalam bulan-bulan berikutnya, didorong oleh penumpasan militer brutal yang dilaporkan membunuh ribuan Muslim di Rakhine.

Ratusan korban dan saksi menggambarkan adegan pembunuhan tanpa pandang bulu, termasuk anak-anak dan orang tua. Para korban berbicara tentang penyiksaan, pemerkosaan, penjarahan dan perusakan. Gambar satelit pun menunjukkan ratusan desa rata.

 

Pasukan keamanan Myanmar mengatakan itu adalah serangan balasan yang bertujuan untuk membasmi terorisme. Apa yang memicu kampanye itu adalah serangkaian serangan yang dilakukan oleh para ekstrimis Rohingya, yang menewaskan 12 anggiota pasukan keamanan Burma pada Agustus 2017. 

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x