Bias Terhadap Perempuan dan Permalukan Korban Pemerkosaan, Seorang Hakim di India Picu Badai Protes

- 3 Juli 2020, 15:26 WIB
ilustrasi pemerkosaan.*
ilustrasi pemerkosaan.* /

PR CIREBON - Seorang hakim di India menuai kecaman setelah melontarkan komentar dari perintah pengadilan yang mempertanyakan perilaku seorang wanita yang mengaku telah diperkosa.

Memberikan jaminan kepada pemerkosaan yang dituduh pekan lalu, Hakim Agung Krishna S Dixit dari Pengadilan Tinggi Karnataka mengatakan dia menemukan pernyataan wanita itu 'agak sulit dipercaya'.

Kemudian Hakim Dixit melanjutkan untuk bertanya mengapa wanita itu pergi ke kantornya pada malam hari, mengapa tidak keberatan mengonsumsi minuman bersama pelaku, dan mengapa mengizinkan pelaku untuk tinggal bersamanya sampai pagi.

Baca Juga: Replika Piramida Giza Tangkal Corona, Pasutri Rusia: Sengaja Dibangun untuk Terlindung dari Infeksi

"Penjelasan yang diberikan olehnya bahwa setelah melakukan tindakan itu dia lelah dan tertidur tidak pantas menjadi seorang wanita India. Bukan cara wanita kita bereaksi ketika mereka ditiduri," ujar hakim, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari BBC.

Pernyataannya tersebut memicu badai protes. Orang India yang marah bertanya apakah ada "buku peraturan" atau "panduan" untuk menjadi korban perkosaan.  Lalu, sebuah ilustrasi dibagikan secara online yang, berdasarkan beberapa putusan pengadilan baru-baru ini, mengejek "Pedoman hakim India untuk menjadi korban perkosaan yang ideal".

Aparna Bhat, seorang pengacara senior yang berbasis di Delhi, menulis surat terbuka kepada kepala pengadilan India dan tiga hakim wanita di Mahkamah Agung sebagai tanggapan atas putusan itu.

Baca Juga: Kondisi Kritis akibat Covid-19, Seorang Pria Alami Ereksi Berkepanjangan Selama 4 Jam

"Apakah ada protokol untuk korban pemerkosaan untuk mengikuti pasca insiden yang tertulis dalam hukum yang tidak saya ketahui? Apakah 'wanita India' adalah kelas eksklusif yang memiliki standar yang tidak tertandingi setelah dilanggar?" tulisnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x