Dibawah Tekanan Ekstrem dan Dilecehkan, Atlet Triathlon Nasional Korea Meninggal Bunuh Diri

- 2 Juli 2020, 07:07 WIB
Atlet Triathlon Nasional Korea, Choi Sook Hyun.*
Atlet Triathlon Nasional Korea, Choi Sook Hyun.* //YTN/ via KOREABOO

PR CIREBON - Atlet triathlon nasional Korea Choi Sook Hyun membuat keputusan untuk membunuh dirinya sendiri, setelah ia tidak bisa lagi menanggung beban atas pelecehan dan kekerasan dari orang-orang di sekitarnya.

Melalui berbagai laporan di outlet berita nasional Korea pada Rabu, 1 Juli 2020, terungka bahwa Choi Sook Hyun berada di bawah tekanan ekstrem setelah diserang oleh tim pelatihnya sendiri, yang membuat dirinya pada akhirnya memutuskan bunuh diri pada 26 Juni 2020.

Choi Sook Hyun menjadi anggota tim triathlon nasional Korea Selatan pada tahun 2015 sebagai siswa sekolah menengah, pada saat itu ia menjadi salah satu atlet Korea yang paling menjanjikan. 

Baca Juga: Resmi, Menpora Ditunjuk Menjadi Ketua Penyelenggara Piala Dunia U-20 Tahun 2021

Namun semuanya tidak berjalan dengan baik, karena keluarga atlet yang berduka mengklaim bahwa hidup Sook Hyun runtuh ke dalam apa yang disebut sebagai 'neraka' karena serangan yang menjadi kebiasaan, pelecehan, dan penyalahgunaan kekuasaan dari staf tim di sekitarnya.

Sebelum meninggal, rekaman percakapan teks Choi Sook Hyun dan tim resmi triathlonnya terungkap ke media.

Dalam percakapan tersebut, tim tersebut menyuruh Choi Sook Hyun untuk tidak makan selama tiga hari karena berat badannya naik dan menyalahkan sang atlet.

Baca Juga: Dari Parkinson hingga Alergi Kacang, Pandemi Covid-19 Telah Mengerem Peluncuran Obat-obatan Baru

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Koreaboo, tak hanya dilecehkan secara psikologis oleh tim resminya, pada Maret 2019, Choi Sook Hyun juga diserang oleh dokter timnya.

"Anda pernah ditabrak saya dua kali sebelumnya, kan? Anda harus dipukul setiap hari. Jika anda tidak mau, ambillah kutukan," ujar Dokter Kim yang menjadi dokter tim Choi Sook Hyun dalam sebuah percakapan.

Setelah itu, dokter melanjutkan untuk menyerangnya selama 20 menit, dan kemudian memanggil seseorang yang diyakini sebagai anggota senior tim, bergabung dalam serangan itu. Yang lebih mengejutkan adalah bahwa dokter tim dengan santai melakukan percakapan dengan pelatih. 

Baca Juga: Melukai Penggemar dan Terpaksa Ditunda, 6 Skandal Idol K-Pop yang Terjadi Menjelang Comeback

Serangan dari malam itu berakhir dengan lebih dari 20 menampar pipinya, menendang dada dan perutnya, dan kepalanya didorong ke dinding. 

Pelatih kemudian pergi dengan satu pertanyaan terakhir, "Apakah Anda ingin mati? Haruskah kita melakukan pengusiran setan?"

Laporan juga menyatakan bahwa setiap kali berat badannya naik, pejabat tim akan membeli roti seharga ₩200 ribu atau setara Rp2,37 juta dengan kurs Rp15.000, memaksanya untuk memakannya sampai dia muntah, dan kemudian mengulangi prosesnya. 

Baca Juga: Kembali Rangkul Hong Kong, Inggris Sebut UU Keamanan Nasional Merupakan Pelanggaran Serius Tiongkok

Choi Sook Hyun juga menulis dalam jurnal pelatihannya tentang kesulitan yang dihadapinya, seperti tertabrak meskipun ia berhasil mencapai target penurunan berat badannya.

Dia menyebutkan ungkapan-ungkapan ekstrem seperti bagaimana ada ratusan kali dia berpikir ingin mengakhiri hidupnya dengan tertabrak mobil atau menikam dirinya sendiri.

Sebelum meninggal, Choi Sook Hyun semat mengirim pesan teks kepada ibunya untuk mengungkapkan dosa-dosa orang-orang yang telah membuatnya tertekan selama menjadi atlet.

Baca Juga: Klaim Ada Dua Vaksin Menjanjikan, Bill Gates Siap Kucurkan Dana Buat Bangun Pabrik di Negara Miskin

"Seorang senior tim mengatakan dia (Choi Sook Hyun) terlihat seperti seorang transgender. Mereka mengatakan sepertinya dia melihat banyak pria juga. Jadi itu sebabnya saya pikir dia mencoba untuk mulai menghindari orang. Itu sampai pada titik di mana hidup itu sulit," ujar mantan rekan setim Choi saat mengungkapkan kesulitan yang dihadapi mendiang.

Sementara itu mendiang Choi Sook Hyun telah mencoba menyuarakan keluhannya tentang masalah-masalahnya beberapa kali sebelum tahun 2020, mentransfernya ke tim lain, mengajukan petisi dengan Komite Olahraga & Olimpiade Korea, dan bahkan mengajukan keluhan kepada polisi. 

Namun sampai akhir, tidak ada yang berubah hingga Choi Sook Hyun memutuskan untuk bunuh diri dibandingkan mengajukan banding terakhir.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Koreaboo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x