Network
PR CIREBON - Hakim Federal Renato Borelli meminta Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengenakan masker di hadapan publik, setelah pemimpin populis sayap kanan itu menghadiri kampanye politik tanpa masker di tengah wabah corona paling parah kedua di dunia tersebut.
Hakim juga menyebutkan, jika Bolsonaro terus melanggar peraturan tersebut, ia akan dijatuhi denda 387 dolar Amerika Serikat atau sekira Rp. 5,4 juta per hari.
Keputusan itupun meluas ke semua pegawai pemerintah di Distrik Federal, tempat di mana Ibu Kota Brasil berada.
Baca Juga: Massa Demo Membeludak, Jalan Gatot Subroto Ditutup, Berikut Alternatif Jalan Menghindari Kemacetan
Diminta untuk memberikan komentar pada Selasa, kantor Bolsonaro merujuk CNN kepada Jaksa Agung, mengatakan bahwa pihaknya sedang mempelajari cara untuk mencabut keputusan tersebut.
Pemerintah Distrik Federal telah mengeluarkan dekrit pada 30 April yang membuat penggunaan masker di ruang publik wajib, hal ini digaungkan dalam upaya untuk mengekang penyebaran virus corona.
Namun, Bolsonaro sejak itu muncul di depan umum di beberapa acara tanpa mengenakan masker, termasuk dalam aksi demonstrasi dengan pendukung.
Baca Juga: Langgar Physical Distancing, Massa Aksi Terus Padati Gedung DPR, RUU HIP Dianggap Hidupkan Komunisme
"Dengan contoh Presiden Brasil, semuanya menjadi lebih sulit bagi kami," keluh Gubernur Sao Paulo Joao bulan lalu.
