PR CIREBON - Menjelang pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang direncanakan terselenggara pada 3 November 2020 mendatang. Trump berupaya menyiapkan sejumlah trik kampanye untuk menarik suara terbanyak kembali,
Namun rupanya, usaha kampanye Trump itu justru menuai polemik karena dituduh melibatkan simbol nazi yang diharamkan sebagian besar penduduk AS.
Secara detail, Donald Trump memulai kegiatan kampanye dengan memunculkan buku mewarnai Trum yang berjudul 'The Official Coloring Book'.
Baca Juga: Abaikan WHO, Arab Saudi Percaya Keampuhan Dexamethasone dan Setujui Jadi Pengobatan Pasien Corona
Buku tersebut berisi potret kegiatan Trump sehari-hari dengan bentuk ilustrasi gambar yang nantinya para pendukung bisa mewarnainnya.
Bahkan Reuters melaporkan, Trump akan memulai kampanye pada Jumat ini, 19 Juni 2020 di Oklahoma.
Hanya saja, kegiatan kampanye belum dimulai, Trump sudah memunculkan ulah dalam laman Facebooknya, sehingga membuat pihak Facebook bergerak cepat menghapus postingan kampanye Trump pada Kamis, 18 Juni 2020 kemarin.
Baca Juga: Istri Terpidana Mantan Bupati Masuk Nominasi Terkuat Cawabup, Imron Angkat Bicara Soal Rekomendasi
Dalam laporannya, Facebook menemukan 88 postingan iklan kampanye yang dianggap melakukan pelanggaran karena dianggap menyertakan segitiga merah terbalik, yang tak lain adalah simbol Nazi.
"Kami menghapus postingan advertorial ini karena melanggar kebijakan kami untuk kebencian yang terorganisasi," ungkap juru bicara Facebook Andy Stone dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Daily Mail.