Berkampanye dengan Segitiga Merah Terbalik 'Nazi', Trump Klaim 'PDKT' dengan Warga Kulit Hitam AS

- 19 Juni 2020, 21:13 WIB
Iklan kampanye Donald Trump memuat simbol Nazi.
Iklan kampanye Donald Trump memuat simbol Nazi. /Kolase foto AFP Soul Loeb dan Twitter @jewishaction/

"Kebijakan kami melarang penggunaan simbol kelompok kebencian yang dilarang untuk mengidentifikasi tahanan politik tanpa konteks mengutuk atau membahas simbol tadi," tambah Andy menjelaskan lebih detail kebijakan yang dianut Facebook selama ini.

Baca Juga: Polri Endus Penyelewengan Dana Penanganan Covid-19 di Sejumlah Daerah, Penyelidikan Masih Berlanjut

Lebih detail, Anti-Defamation League (Liga Anti-Fitnah) juga menegaskan, simbol segitiga merah terbalik memang identik dengan rezim Nazi yang secara tepat digunakan untuk mengklasifikasikan tahanan politik di kamp-kamp konsentrasi selama Perang Dunia II silam.

Sedangkan, dituturkan langsung oleh perwakilan organisasi Yahudi AS, segitiga merah terbalik memiliki rentetan catatan kelam.

Tepatnya dimulai sejak tahun 1930-an, saat Nazi Jerman menggunakannya untuk mengidentifikasi orang-orang komunis, demokrat sosial, liberal, Freemason dan anggota partai oposisi lainnya.

Baca Juga: AS Sampaikan Belasungkawa untuk 20 Tentara India yang Tewas Berkonflik dengan Tiongkok

“Presiden Amerika Serikat berkampanye dengan simbol kamp konsentrasi Nazi. Nazi menggunakan segitiga merah untuk menandai tahanan politik dan orang-orang yang menyelamatkan orang Yahudi," ujar Bend the Arc, organisasi Yahudi AS.

Di lain pihak, tim kampanye Trump menanggapi itu dengan bantahan tegas yang menyebutkan simbol segitiga merah terbalik tak lebih dari emoji.

Alih-alih Nazi, tim kampanye Trump justru mengatakan segitiga merah tersebut merupakan simbol kelompok antifa atau anti-fasisme, sekaligus mengasosiasikan iklannya sebagai ajang mendekatkan diri dengan para pemrotes Black Lives Matter yang memadati jalanan AS dalam beberapa minggu terakhir.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah