Pemilihan Tinggal Menghitung Bulan, Trump Berselisih dengan Pandangan Kebanyakan Orang Amerika

- 18 Juni 2020, 20:51 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /AFP/Jim Watson/

Bahkan kelompok-kelompok tradisional yang berpihak pada Republik - pria, wanita kulit putih di pinggiran kota dan mereka yang berusia lebih dari 55 tahun - baru-baru ini pindah ke Biden.

Beberapa mantan pejabat Gedung Putih mengatakan presiden perlu menunjukkan lebih banyak bahwa dia memahami tantangan orang kulit hitam di Amerika Serikat.

Baca Juga: Bolton Sebut Trump 'Mengemis' Bantuan Presiden Tiongkok untuk Memenangkan Pemilu AS 2020

"Dia perlu lebih terbuka terhadap kekhawatiran sah yang dihadapi banyak minoritas dan orang Afrika-Amerika," kata seorang pejabat, yang meminta tidak disebutkan namanya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters,

Pendukung Trump mengatakan ada banyak waktu untuk membalikkan keadaan, dan kemungkinan rebound ekonomi akan meningkatkan upaya pemilihannya kembali tepat pada waktunya untuk November.

Rekor kejutan terbalik dalam data ekonomi AS dalam beberapa pekan terakhir telah meningkatkan ekspektasi untuk pemulihan berbentuk 'V' dari resesi Covid-19 yang membuat pengangguran meningkat.

Baca Juga: Presiden Donald Trump Ogah Berlakukan Lockdown di Tengah Meningkatnya Kasus Virus Corona

Tetapi para pakar mengatakan, keengganan Trump yang jelas untuk mencoba menyatukan sebuah negara yang dihantui banyak krisis, alih-alih membuat dirinya semakin terpikat pada basis pendukungnya yang keras, justru akan meninggalkannya dengan ekonomi sebagai anugerah terakhirnya.

Dalam satu garis perak untuk presiden, 43 persen dari pemilih terdaftar dalam jajak pendapat Reuters / Ipsos terbaru mengatakan mereka berpikir Trump akan menjadi penatalayan ekonomi yang lebih baik daripada Biden, sementara 38 persen mengatakan Biden akan lebih baik. 

"Fokusnya yang terus menerus pada pangkalannya membuat dia menjadi salah satu dari segelintir Republikan moderen dan independen. Jika tren ini berlanjut, pemilihan ini bisa berakhir sangat miring terhadap petahanan," kata John Geer, seorang profesor ilmu politik di Universitas Vanderbilt yang meninjau data polling.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah