Jadi Pahlawan 5 Negara, Kisah Pilot Bangladesh yang Berulang Kali Lumpuhkan Pesawat Tempur Israel

- 16 Juni 2020, 11:24 WIB
Saiful Azam.*
Saiful Azam.* /Anadolu Agency/

PR CIREBON - Bangladesh sedang berduka saat pahlawan militernya yang dikenal mampu membela lima negara telah pergi selamanya pada Minggu, 14 Juni 2020. Bahkan, kepergiannya begitu dikenang sejumlah negara, termasuk Bangladesh sendiri.

Adalah Saiful Azam, seorang pilot pesawat tempur Bangladesh yang telah menjalani berbagai pertempuran di sejumlah negara. Namun, momen yang selalu dikenang adalah saat Azam berada dalam perang enam hari di tahun 1967 silam.

Secara pasti, Azam dikenal sebagai tokoh penting bagi Bangladesh, sekaligus menjadi pahlawan bagi Yordania, Irak, Pakistan dan Palestina.

Baca Juga: Kematiannya Jadi Keretakan 3 Negara, Pria Peniru Wajah Kim Jong Un Tak Takut Diteror Tanpa Henti

Dalam detail kisahnya, Saiful Azam dilahirkan pada tahun 1941 dan dibesarkan di India. Kemudian beranjak usia 18 tahun, ia meninggalkan rumah untuk mendaftar di Angkatan Udara Pakistan.

Perjalanan karirnya dimulai saat Saiful Azam berhasil menembak dan menjatuhkan empat pesawat Israel, sekaligus mengamankan pangkalan udara yang akan diserang pesawat Israel yang dia tembak tersebut.

Kemudian berlanjut pada 5 Juni 1967, saat empat jet Israel turun di pangkalan udara Mafraq Yordania untuk menghancurkan angkatan udara kecil negara itu, tak lama setelah menghancurkan seluruh angkatan udara Mesir.

Baca Juga: Kepergok Lintasi Langit Taiwan, Tiongkok Kirim Balik Pesawat Tempur Tanda Siap Perang dengan AS

Bergegas saja, Komandan angkatan udara Yordania mengerahkan Azam untuk menggagalkan serangan dengan menembak jatuh dua pesawat israel.

Lalu dua hari setelahnya, dia dipindahkan ke Irak untuk mempertahankan pangkalan udara. Disana ia juga menembak jatuh dua pesawat Israel lagi.

Setelah kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971, pilot veteran itu bergabung dengan Angkatan Udara Bangladesh untuk melayani tanah airnya. Pada 1980, ia pensiun dan bergabung dengan dinas sipil dan kemudian berkarier di bidang politik.

Baca Juga: Penyanyi Roy Kim Jalani Wajib Militer di Pelatihan Marinir Pohang

Sehingga, kabar meninggalnya di ibukota Bangladesh, Dhaka langsung memberi kesedihan bagi lima negara itu.

Mulai dari seorang sejarawan Palestina, Osama al-Ashqar turut bersedih karena Azam dikenal hebat saat menjadi pilot pesawat tempur yang membela Al-Aqsa.

“Saudara-saudara kita di Bangladesh dan Pakistan adalah saudara kami dalam perlawanan dan membela Masjid Al-Aqsa,” ungkap Osama al-Ashqar dalam pernyataan yang dikutip dari Aljazeera.

Baca Juga: Viral di Medsos, Pria Kulit Hitam Selamatkan Pria Kulit Putih dalam Aksi Protes Black Lives Matter

Kemudian, seorang Profesor Palestina juga memuji Azam sebagai sosok yang mencintai Palestina dan bersedia bertempur demi Yerussalem.

“Saiful Azam mencintai Palestina dan bertempur demi Yerusalem,” tutur Profesor Palestina, Naji Shoukri.

Bahkan, jurnalis Palestina terkenal Tamer al-Mishal memuji Azam dengan memberinya julukan sebagai “Elang Udara”.

Baca Juga: Penyelamatan Penculikan Dramatis Keluarga Terkaya Ketujuh di Tiongkok, Berhasil Lolos Berkat Anaknya

Sedangkan, Bangladesh sendiri menyatakan akan tetap membawa nama Azam sebagai bagian dari sejarah Bangladesh, persis seperti yang dikatakan mantan kepala Penjaga Perbatasan Bangladesh, Mayor Jenderal Fazlur Rahman.

“Dia adalah sumber inspirasi bagi setiap prajurit di medan perang tentang cara mengalahkan musuh dengan senjata terbatas. Dia menciptakan tonggak sejarah dalam penggunaan keterampilan dan keberanian secara optimal selama perang,” jelas Rahman.

Sementara itu, sejarah mencatat dedikasi Azzam selama ini telah mendapat penghargaan militer dari Yordania dan Irak, serta disusul gelar Living Eagles dari Amerika Serikat pada 2001 silam atas keahlian luar biasanya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x