Sejarah Pelecehan Seksual Pangeran Andrew Menjadi Persoalan Bagi Raja Baru Inggris

- 10 September 2022, 22:09 WIB
Pangeran Charles yang  di proklamasikan sebagai raja Charles III juga aken menghadapi persoalan pelik, seperti kasus pelecehan seksual yang "dituduhkan" kepada adiknya, Pangeran  Andrew./pikiran-rakyat.com
Pangeran Charles yang di proklamasikan sebagai raja Charles III juga aken menghadapi persoalan pelik, seperti kasus pelecehan seksual yang "dituduhkan" kepada adiknya, Pangeran Andrew./pikiran-rakyat.com /

 

 
SABACIREBON-Setelah dilantik sebagai Raja baru Inggris, Pangeran Charles yang dinobatkan sebagai Raja Charles III  akan menghadapi berbagai persoalan penting.
 
Raja Charles III menyampaikan deklarasi saat seremoni pengukuhannya di Istana St James, Sabtu (10/9/2022).
 
Seremoni itu berupa  penetapan oleh Dewan Aksesi menjadi formalitas konstitusional untuk mengakui kedaulatan Charles sebagai Raja Inggris.
 
Baca Juga: Erick Thohir Promosikan 97 Jenis Kopi Nusantara di Belanda
 
Dilansir dari Reuters lewat Antara, sejumlah persoalan di awal kekuasaannya, mulai dari kasus pelecehan seksual terhadap sang adik hingga tuduhan rasisme kerajaan.

Kasus Pangeran Andrew

Andrew, putra kedua dan anak kesayangan Ratu Elizabeth II yang baru saja mangkat, mundur dari tugas-tugas kerajaan pada 2019 setelah sebuah wawancara TV ditayangkan.

Wawancara itu mengungkap hubungannya dengan Jeffrey Epstein, ahli keuangan AS yang dipenjara setelah dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran seksual.
 
Baca Juga: Polisi Tembak Polisi : Ferdy Sambo Sempat Bersumpah dan Membohongi Kapolri untuk Mencoba Bertahan

Pada Januari 2022, dia kehilangan pangkat militer dan perlindungan bagi keluarga kerajaan, serta menyerahkan gelar Royal Highness.

Satu bulan kemudian dia menyetujui penyelesaian kasus di luar pengadilan dengan Virginia Giuffre, seorang perempuan AS yang menjadi korban Epstein dan menuduh Andrew melakukan pelecehan seksual saat dirinya masih remaja.

Andrew menyangkal tuduhan itu dan tidak didakwa melakukan kejahatan yang dituduhkan kepadanya.
 
Baca Juga: Erick Ingatkan Posisi Indonesia Sebagai Aktor Pasok Mata Rantai Kopi International

Charles harus memutuskan bagaimana mengatasi persoalan adiknya itu, yang secara resmi masih menyandang gelar Duke of York, dan apa tugas, jika ada, yang dapat diemban oleh Andrew.

Pangeran Harry dan Rasisme

Charles telah lama berencana untuk merampingkan monarki hingga ke keluarga dekatnya, istrinya Camilla serta para pasangan dan para cucu dari kedua putranya, Pangeran William dan Harry.

Namun, keputusan Harry untuk pindah ke luar negeri bersama istrinya yang berkebangsaan Amerika, Meghan, dan melepas peran di kerajaan pada 2020, membuat rencana Charles berantakan.
 
Baca Juga: Pekan Depan, Teras Cihampelas Akan Kembali Bergeliat

Sejak itu, Harry dan Meghan telah menyampaikan kritik terhadap Istana Buckingham, termasuk menuduh sejumlah pejabat dan bangsawan atas tindakan rasisme. Mereka mengatakan bahwa Charles dan William "terjebak" dalam kerajaan.

Harry, yang bergelar Duke of Sussex, telah berbicara tentang perpecahan keluarga, yang membuat sulit hubungannya dengan sang ayah dan kakaknya.

Dalam pidato pertamanya sebagai raja, Charles memberi sinyal tentang keinginannya untuk mencairkan ketegangan hubungan itu.

"Saya juga ingin mengungkapkan kasih sayang saya kepada Harry dan Meghan ketika mereka terus membangun kehidupan mereka di luar negeri," kata Charles dalam pidatonya, Jumat.
 
Baca Juga: Lagi, Gara-gara Rem Blong, Bus Pariwisata Maut Sebabkan 6 Orang Meninggal Dunia, Begini Kronologinya

Penyelidikan Polisi

Pada November 2021, Michael Fawcett, asisten paling dekat dan tangan kanan Charles selama puluhan tahun, mengundurkan diri dari tugasnya di yayasan amal The Prince's Foundation, setelah dituduh menawarkan penghargaan kepada seorang warga Arab Saudi sebagai imbalan atas donasinya.

Beberapa bulan kemudian, Kepolisian London mengatakan mereka telah membuka penyelidikan terhadap yayasan tersebut.

Kantor Charles telah mengatakan bahwa dia tidak mengetahui kejahatan yang dituduhkan itu, dan hubungannya dengan Fawcett telah berakhir.
 
Baca Juga: Tanggal Cantik 9-9-2022, 9 Bayi Lahir di RSIA Cahaya Bunda Cirebon

Pada Juni 2022, Sunday Times juga melaporkan bahwa Charles telah menerima dari seorang mantan perdana menteri Qatar uang tunai 3 juta euro (Rp45,18 miliar), sebagian dimasukkan dalam kantong belanja.

Kantor Charles mengatakan uang tersebut untuk salah satu yayasan amalnya dan semua prosedur telah dipatuhi. Seorang sumber kerajaan mengatakan donasi tunai dalam jumlah besar tidak akan diterima lagi.

Times melaporkan satu bulan kemudian bahwa Dana Amal Pangeran Wales telah menerima uang dari keluarga Osama bin Laden.

Kantor Charles mengatakan keputusan menerima uang itu diambil setelah melakukan uji kepatutan yang tepat, dan dirinya tidak terlibat.***

Editor: Aria Zetra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x