SABACIREBON-Situasi iklim di Eropa, terutama Prancis maki n membutuk.

Negara ini mulai diterpa gelombang panas, yang memicu peringatan kekeringan  setelah mengalami bulan Juli paling kering dalam dasawarsa 60 tahun.

 

Harian Prancis Le Figaro melaporkan, hari-hari mendatang dalam 1 minggu akan menjadi hari terpanas. Suhu udara akan mencapai 40 derajat Celcius di wilayah Selatan Mediterania.

 

 

Tidak hanya itu  gelombang panas juga akan menyebar ke arah Prancis Utara.

 

Beberapa Departemen di lima wilayah di  Prancis barat daya telah mengeluarkan peringatan "panas ekstrem".

 

Peringatan kekeringan telah diterapkan di seluruh penjuru negeri menyusul gelombang panas dan minimnya curah hujan, kata Le Figaro seperti dikutip dari Antara.

 

Pada Juli, Prancis melaporkan "rata-rata total curah hujan 9,7 milimeter," menjadikan bulan itu sebagai bulan Juli paling kering sejak 1959 sekaligus bulan terpanas keempat sejak 1900, lapor Le Figaro mengutip ahli meteorologi Cyrielle Duchesne.

 

Baca Juga: Fanmeeting NCT 127 Tidak Dihadiri Semua Personal, Mark, Jaehyun dan Johny Terpapar Covid 19

Beberapa kota, termasuk Nice dan Marseille, sama sekali tidak diguyur hujan selama Juli, lanjut laporan itu.

Seluruh 96 departemen di wilayah Prancis Metropolitan telah memberlakukan sejumlah langkah pembatasan penggunaan air guna memerangi kekeringan.

Warga disarankan untuk membatasi konsumsi air dengan menghindari aktivitas mencuci mobil di rumah, menyiram tanaman di taman, atau mengisi kolam renang pribadi, urai harian itu.

 

Baca Juga: Jadwal Lengkap Film dan Harga Tiket di Bioskop CGV Transmart Kota Cirebon, Rabu 3 Agustus 2022

Disebutkan bahwa cuaca panas dan kering akan terus berlanjut pada Agustus dengan disertai hujan dan badai petir sesekali.***