Ketegangan Laut Cina Selatan Bisa Berakhir jika Tiongkok Mau Berbagi Kedaulatannya

- 15 Juni 2020, 18:39 WIB
KONFLIK Laut Cina Selatan
KONFLIK Laut Cina Selatan /AFP via Los Angeles Times

Demikian juga, Amerika Serikat dan banyak sekutunya di Eropa telah mengkritik apa yang mereka lihat sebagai gerakan Tiongkok yang semakin agresif di wilayah tersebut.

Tetapi Zhang yang kini bekerja sebagai peneliti di Institut Nasional Studi Laut Cina Selatan, mengatakan hal tersebut tidak selalu seperti itu. Dalam lebih dari 30 tahun di agensi tersebut, dia bilang ada sejumlah proyek penelitian kolaboratif dengan para ilmuwan dari seluruh wilayah.

Baca Juga: Dituduh Buang Air Kecil Saat Protes di London, Seorang Pria Ditangkap dan Didakwa

"Kami membangun mekanisme komunikasi yang komprehensif dan bekerja bersama untuk menyelamatkan banyak orang. Tidak masalah apakah mereka orang Tiongkok atau Korea atau Vietnam, atau apa pun. Di mata penyelamat, nyawa itu penting, bukan dari mana asalnya," ujarnya.

Meskipun Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa program pembangunan pulau adalah untuk kebaikan global, tidak hanya memberi manfaat bagi kapal dagang yang lewat tetapi juga nelayan dari seluruh Asia Tenggara, banyak pengamat yang kurang yakin.

"Kecuali mercusuar, penggunaan semua layanan publik lainnya yang ditawarkan oleh Tiongkok sangat terbatas, sementara jumlah perselisihan antara nelayan Tiongkok dan saingan mereka dari negara-negara tetangga terus meningkat," kata Zhang Mingliang, seorang profesor yang mengkhususkan diri dalam studi Laut Cina Selatan di Universitas Jinan di Guangzhou.

Baca Juga: Kematian George Floyd Viral, Sang Anak Terima 'Berkat' dari Beasiswa Penuh hingga Saham Disney

Zhang mengungkapkan bahwa perselisihan dan kebuntuan ini adalah hasil dari konsep yang sudah ketinggalan zaman dimana banyak orang Tiongkok menganggap sumber daya Laut Cina Selatan sebagai keuntungan eksklusif yang tidak boleh dibagi.

"Tetapi opsi yang lebih berkelanjutan adalah bagi Tiongkok, sebagai negara terbesar dan paling kuat di kawasan ini, untuk berbagi sumber daya itu, dan dengan demikian membantu menjaga perdamaian dan stabilitas jangka panjang," ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah