Sementara itu, sebuah studi baru-baru ini menemukan, bahwa gelombang ekstrem di lautan telah tumbuh sebesar 30cm atau 5 persen hanya dalam tiga dekade terakhir, dengan diikuti angin ekstrem yang menguat 1,5 meter per detik.
Baca Juga: Tonggak Sejarah Suram, Kasus Pandemi Covid-19 di Amerika Serikat Lampaui Angka 2 Juta
Ini dibuktikan dengan salah satu peneliti terkait studi itu, Profesor Ian Young yang memperingatkan lebih banyak badai dan gelombang ekstrem akan mengakibatkan naiknya permukaan laut dan kerusakan infrastruktur.
"Sekitar 290 juta orang di seluruh dunia sudah tinggal di daerah di mana ada kemungkinan satu persen banjir setiap tahun," kata Young.
“Peningkatan risiko kejadian gelombang ekstrem dapat menjadi bencana besar, karena badai yang lebih besar dan lebih sering akan menyebabkan lebih banyak banjir dan erosi garis pantai,” tambahnya.
Sedangkan, seorang peneliti utama Alberto Meucci menyebutkan lebih detail, studi menunjukkan wilayah Samudra Selatan secara signifikan lebih rentan terhadap peningkatan gelombang ekstrim dengan dampak potensial terhadap Orang Australia pada akhir abad ke-21.***