Melansir The Korea Herald, akhirnya Kementerian Unifikasi mengonfirmasi bahwa pihak Korea Utara sudah menjawab teleponnya di sore hari. Tepat jam 5 sore, kedua Korea itu saling bertukar komunikasi.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video FPI Akan Bunuh Diri Massal Jika MPR Melantik Jokowi dan Ma'ruf Amin
Meskipun begitu, Korea Utara tak menyebutkan alasan mereka memilih melewatkan panggilan sebelumnya di pagi hari.
Ini menyebabkan munculnya beragam spekulasi, termasuk tindakan sesuai dengan peringatannya untuk menutup kantor penghubung.
Sedangkan berdasarkan catatan, Korea Utara baru pertama kali tidak menanggapi panggilan dari Seoul di pagi hari untuk pertama kalinya, sejak pembukaan kantor pada 2018 lalu di kota perbatasan Kaesong.
Baca Juga: Kecanduan Ganja, Aktor Dwi Sasono Jalani Rehabilitasi di RSKO
Padahal dalam perjalanan kantor itu, kedua Korea rutin melakukan panggilan melalui kantor penghubung setiap hari pada jam 9 pagi dan 5 sore. Bahkan, kantor itu resmi dibuka usai terjadinya pertemuan puncak bersejarah Panmunjeom antara pemimpin kedua Korea itu, Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in.
Kantor yang didirikan untuk mengurangi ketegangan antara kedua belah pihak itu, telah ditutup sementara sejak akhir Januari 2020 lalu karena wabah virus corona, namun panggilan dan komunikasi terus berlanjut.
Sementara itu, selang beberapa jam usai peringatan dari Kim Yo-jong, Kementerian Unifikasi mengungkapkan rencananya untuk memperkenalkan undang-undang yang melarang peluncuran balon sebagai tanggapan dari protes yang dilayangkan pihak Korea Utara.
Baca Juga: Kapal Tiongkok Tetap Gelar Kerja Paksa, DFW Laporkan Dua ABK Indonesia Kembali Lompat ke Laut