Tercatat Miliki Utang ke Tiongkok, Empat Negara di Asia yang Berutang Melebihi APB Negaranya

- 9 Juni 2020, 13:30 WIB
ILUSTRASI utang, cicilan utang, kredit.*
ILUSTRASI utang, cicilan utang, kredit.* /PIXABAY/

PR CIREBON - Tiongkok terkenal sebagai negara yang rajin memberikan pinjaman kepada sejumlah negara di dunia. Namun, pinjaman yang diminta sejumlah negara itu terkadang melebihi kemampuan APB negaranya. 

Hal itu didasarkan penelitian yang baru-baru ini diterbitkan oleh Institut Kiel untuk Ekonomi Dunia. Penelitian itu menyebutkan ada tujuh negara di dunia yang utang luar negerinya kepada Tiongkok melampaui 25 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) mereka.

Seperti yang diberitakan Portal Jember dari situs Statista, ditemukan tujuh negara yang dapat terbagi lagi menjadi tiga di Afrika dan empat di Asia.

Baca Juga: Putus Akses Komunikasi ke Korsel, Korea Utara Merasa Jatuh Martabat Usai Pembelot Bebas Tembus Zona

Lebih detailnya, tiga negara di Afrika itu, meliputi Djibouti, Niger, dan Republik Kongo. Sedangkan, empat negara di Asia, meliputi Kirgistan, Laos, Kamboja, dan Maladewa.

Namun bila berdasarkan peta dunia, hutang ke Tiongkok yang dikumpulkan melalui pinjaman langsung telah menunjukkan mayoritas negara yang memiliki banyak hutang kepada Tiongkok ada di Afrika, Asia Tengah dan Amerika Latin.

Hanya saja, data pinjaman langsung ke Tiongkok secara global itu tidak termasuk kepemilikan hutang dan hutang perdagangan jangka pendek.

Baca Juga: Berupaya Bakar Masjid dan Kibarkan Bendera dalam Masjid, Turki Beri Kecaman Keras untuk Yunani

Di sisi lain, pinjaman luar negeri Tiongkok yang dikoordinasikan oleh pemerintah terpusat negara itu ternyata seringkali terdokumentasikan dengan buruk.

Dalam arti lain, utang pinjaman langsung mulai tumbuh sangat besar pada 2010 dengan pinjaman yang diberikan Tiongkok sering lebih tinggi.

Selain itu, Ini pun diikuti masa tenggang yang lebih pendek untuk negara penerima daripada pinjaman yang sebanding dari OECD atau Bank Dunia.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Gajah dengan Bahan Peledak Berhasil Ditangkap Polisi, 2 Lainnya Masih Diburu

Sehingga, negara-negara yang memiliki banyak utang ke Tiongkok itu dapat berisiko gagal bayar karena masa tenggang yang pendek tersebut.

Sementara itu, bila merujuk data tahun 1970-an, ledakan pinjaman yang terdiri dari kontrak serupa Tiongkok juga sempat ditawarkan oleh bank-bank AS, Eropa dan Jepang.

Akibatnya pun baik, karena memang menghasilkan sejumlah negara berkembang yang berusaha untuk meningkatkan infrastruktur mereka.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Portal Jember (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x