Selain itu, Ini pun diikuti masa tenggang yang lebih pendek untuk negara penerima daripada pinjaman yang sebanding dari OECD atau Bank Dunia.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Gajah dengan Bahan Peledak Berhasil Ditangkap Polisi, 2 Lainnya Masih Diburu
Sehingga, negara-negara yang memiliki banyak utang ke Tiongkok itu dapat berisiko gagal bayar karena masa tenggang yang pendek tersebut.
Sementara itu, bila merujuk data tahun 1970-an, ledakan pinjaman yang terdiri dari kontrak serupa Tiongkok juga sempat ditawarkan oleh bank-bank AS, Eropa dan Jepang.
Akibatnya pun baik, karena memang menghasilkan sejumlah negara berkembang yang berusaha untuk meningkatkan infrastruktur mereka.***