Studi Baru Menunjukkan Virus Corona Bisa Menular Saat Berbicara, Droplet Bertahan 14 Menit di Udara

- 19 Mei 2020, 03:05 WIB
ILUSTRASI droplet yang keluar saat melakukan percakapan,*
ILUSTRASI droplet yang keluar saat melakukan percakapan,* // New York Times

Droplet itu cenderung jatuh ke tanah atau menempel ke permukaan seperti gagang pintu dan lainnya.

Hal ini yang menjadi titik awal penyebaran virus corona dari seseorang ke orang lainnya, apalagi droplet yang berada di udara juga memungkinkan untuk terhirup oleh orang lain.

Dikutip dari laman New York Times, bahwa seseorang yang batuk dapat menghasilkan 3.000 droplet, sedangkan untuk seseorang yang bersin dapat menghasilkan sebanyak 40.000 droplet.

Untuk melihat berapa banyak droplet yang dihasilkan saat berbicara, para peneliti di Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal dan Universitas Pennsylvania, yang mempelajari kinetika molekul biologis di dalam tubuh manusia.

Baca Juga: Wali Kota Cirebon: Social Distancing Belum Maksimal, PSBB akan Diperpanjang

Para ilmuwan menggunakan sukarelawan untuk mengatakan kata 'tetap sehat' beberapa kali, mereka berbicara di ujung terbuka sebuah kardus.

 Pengamatan hamburan cahaya laser tetesan dalam pengaturan eksperimental.*
Pengamatan hamburan cahaya laser tetesan dalam pengaturan eksperimental.* / Valentyn Stadnytskyi; Philip Anfinrud; Christina E. Bax; Adriaan Bax

Para peneliti itu kemudian menerangi bagian dalamnya menggunakan laser hijau untuk melacak semburan droplet yang dihasilkan oleh pembicara.

Pemindaian laser menunjukkan bahwa sekitar 2.600 tetesan kecil dihasilkan per detik saat berbicara.

Ketika para peneliti memproyeksikan jumlah dan ukuran droplet yang dihasilkan pada volume yang berbeda berdasarkan penelitian sebelumnya, mereka menemukan bahwa berbicara lebih keras dapat menghasilkan droplet yang lebih besar, serta jumlah sebaran yang lebih besar.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x