Bisa Kenali Bau Kanker dan Malaria, Anjing Diyakini Bisa Cium Virus Corona

- 16 Mei 2020, 16:35 WIB
ANJING jenis Labradors yang dilatih untuk deteksi virus corona pada manusia.*
ANJING jenis Labradors yang dilatih untuk deteksi virus corona pada manusia.* /AFP/Ronaldo Schemidt/

PIKIRAN RAKYAT - Di bawah uji coba yang diluncurkan dengan dana sekira 500.000 poundstreling, anjing diharapkan dapat dilatih untuk mengendus virus Corona sebelum gejala muncul pada manusia.

Anjing telah berhasil dilatih untuk mendeteksi bau kanker tertentu, malaria, dan parkinson.

Sebuah studi baru akan melihat apakah labrador dan cocker spaniel dapat dilatih untuk mendeteksi Covd-19 pada manusia.

Baca Juga: Merupakan Masyarakat ASEAN, Amnesty International Desak Asia Tenggara Jaga Pengungsi Rohingya

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian, para peneliti di London School of Hygiene dan Tropical Medicine akan melakukan fase pertama percobaan bekerja sama dengan Universitas Durham dan Anjing Deteksi Medis amal.

Tahap awal penelitian akan melihat sampel bau yang dikumpulka dari pasien coronavirus di rumah sakit London. Enam anjing spesialis kemudian akan menjalani pelatihan untuk mengidentifikasi virus dari sampel.

Lord Bethell, menteri inovasi, mengatakan pemerintah percaya anjing-anjing itu 'mungkin memberikan hasil yang cepat sebagai bagian dari strategi pengujian kami yang lebih luas'.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ribuan Burung Gagak Padati Jalanan AS hingga Lalu Lintas Lumpuh? Ini Faktanya

Peneliti utama proyek tersebut, Prof James Logan, kepala departemen pengendalian penyakit di London School of Hygiene dan Tropical Medicine, mengatakan bahwa pekerjaan ini sebelumnya telah menunjukkan bahwa malaria memiliki bau yang khas, dan, dengan Anjing Deteksi Medis, mereka berhasil melatij anjing untuk secara akurat mendeteksi malaria.

“Ini, dikombinasikan dengan pengetahuan bahwa penyakit pernapasan dapat mengubah bau tubuh, membuat kita berharap bahwa anjing juga dapat mendeteksi Covid-19. Jika berhasil, pendekatan ini dapat merevolusi cara kami mendeteksi virus, dengan potensi untuk menyaring jumlah orang yang tinggi," ujarnya.

Penelitian yang dikumpulkan oleh Medical Detection Dogs telah menyarankan bahwa masing-masing anjing dapat menyaring hingga 250 orang per jam, dan dapat dilatih untuk mendeteksi bau penyakit pada pengenceran setara dengan satu sendok teh gula di dua kolam air berukuran Olimpiade.

Baca Juga: Selama 3 Bulan, Pemkot Cirebon Beri 'Gaji Pengganti' untuk Korban PHK dan Karyawan yang Dirumahkan

Badan amal dan universitas mengajukan proposal untuk uji klinis kepada pemerintah, dan itu diterima awal minggu ini dan diberikan dana 500.000 poundsterling.

“Kami senang bahwa pemerintah telah memberi kami kesempatan untuk menunjukkan bahwa anjing dapat berperan dalam perang melawan Covid-19.

"Mereka memiliki potensi untuk membantu dengan menyaring orang dengan cepat, yang bisa menjadi vital di masa depan," kata Claire Guest, salah satu pendiri dan CEO Medical Detection Dogs.

Baca Juga: NASA Bikin Perjanjian Luar Angkasa untuk Eksplorasi Bulan, Masa Depan Akan seperti Star Trek

Ia kemudian mengatakan, mereka yakin anjing mereka dapat menemukan bau Covid-19 dan kami kemudian akan pindah ke tahap kedua untuk menguji mereka dalam situasi hidup.

Setelah itu mereka berharap dapat bekerja dengan lembaga lain untuk melatih lebih banyak anjing untuk penyebaran.

"Kami sangat bangga bahwa hidung anjing sekali lagi dapat menyelamatkan banyak nyawa," ujar Claire.

Baca Juga: Merupakan Masyarakat ASEAN, Amnesty International Desak Asia Tenggara Jaga Pengungsi Rohingya

Penderita diabetes sudah menggunakan anjing untuk mendeteksi ketika kadar gula darah mereka sangat tinggi atau rendah.

Badan amal Hypo Hounds melatih anjing untuk mencium perubahan tanda pada napas pemiliknya atau dalam keringat mereka.

Hewan peliharaan dapat mendeteksi masalah lebih awal dari monitor glukosa.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ribuan Burung Gagak Padati Jalanan AS hingga Lalu Lintas Lumpuh? Ini Faktanya

Pada 2015, peneliti Italia mengumumkan bahwa mereka telah melatih dua gembala Jerman untuk mendeteksi bahan kimia yang terkait dengan kanker prostat dalam sampel urin. Anjing-anjing itu benar dalam 90 persen kasus.

Pada tahun 2018, para peneliti memberikan bukti bahwa anjing dapat mengetahui dari mengendus kaus kaki seseorang apakah mereka menderita malaria.

Setelah beberapa bulan pelatihan, seorang labrador dan seorang labrador-retriever dapat mengetahui apakah seorang anak menderita penyakit tersebut walaupun mereka tidak menunjukkan gejala.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x