AS Desak Minta Sampel Virus Corona, Tiongkok Justru Konfirmasi Telah Menghancurkannya Demi Keamanan

- 16 Mei 2020, 16:50 WIB
BENDERA Tiongkok dan Amerika Serikat.* /Sipaphoto
BENDERA Tiongkok dan Amerika Serikat.* /Sipaphoto /.*(foto Pikiran Rakyat Cirebon)

PIKIRAN RAKYAT - AS sebelumnya telah meminta pihak Tiongkok untuk memberikan sampel virus corona.

Namun Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo telah berulang kali mengatakan bahwa Beijing menolak untuk menyediakan sampel virus tersebut.

Tepatnya Jumat, 16 Mei 2020 Tiongkok mengonfirmasi telah memerintahkan laboratorium yang tidak sah untuk menghancurkan sampel virus corona.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ribuan Burung Gagak Padati Jalanan AS hingga Lalu Lintas Lumpuh? Ini Faktanya

Hal itu mereka maksudkan sebagai langkah untuk menjaga keamanan hayati.

Liu Dengfeng, seorang pejabat di departemen ilmu pengetahuan dan pendidikan Komisi Kesehatan Nasional mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah risiko keselamatan biologis laboratorium.

Serta untuk mencegah bencana sekunder yang disebabkan oteh patogen yang tak dikenal.

"Pernyataan yang dibuat oleh beberapa peabat AS diambil di luar konteks yang dimaksudkan untuk membingungkan," ujar Dengfeng.

Baca Juga: Selama 3 Bulan, Pemkot Cirebon Beri 'Gaji Pengganti' untuk Korban PHK dan Karyawan yang Dirumahkan

Ia mengatakan, ketika pertama kali virus corona menyebar, lembaga profesional tingkat nasional telah bekerja untuk mengidentifikasi patogen yang menyebabkannya.

"Berdasarkan penelitian yang komprehensif dan pendapat ahli, kami memutuskan untuk sementara waktu mengelola patogen kelas II yang menyebabkan pneumonia dan memberlakukan persyaratan keamanan hayati pada pengumpulan sampel, transportasi dan kegiatan eksperimental, serta menghancurkan sampel," katanya.

Ia menambahkan bahwa ini sejalan dengan praktik standar Tiongkok untuk menangani sampel yang sangat patogen, yang seharusnya tidak dilakukan oleh laboratorium yang tidak memenuhi persyaratan.

Patogen Kelas II dapat ditularkan di antara manusia atau hewan, atau antara manusia dan hewan, dan menyebabkan penyakit serius seperti sindrom pernapasan akut (Sars) dan cacar.

Baca Juga: NASA Bikin Perjanjian Luar Angkasa untuk Eksplorasi Bulan, Masa Depan Akan seperti Star Trek

Kini Tiongkok berada pada tekanan Internasional yang memungkinkan untuk melakukan penyelidikan virus corona.

Menurut pemberitahuan komisi kesehatan provinsi pada Februari, mereka yang menangani sampel virus diperintahkan untuk tidak memberikannya ke kembaga atau laboratorium mana pun tanpa persetujuan.

Laboratorium tidak resmi yang memperoleh sampel pada tahap awal wabah harus menghancurkannya atau mengirimnya ke pusat kota untuk pengendalian penyakit dan pencegahan untuk penyimpanan.

Pada Februari juga beberapa rumah sakit telah mengirim sampel ke perusahaan sekuensing gen swasta untuk mengidentifikasi virus misterius di awal wabah menyebar.

Baca Juga: Patroli Rutin, Polisi Cirebon Juga Ajak Warga Terapkan PHBS

Beberapa hasil itu kembali pada 27 Desember dan diidentifikasi berasal dari keluarga virus corona yang sama dengan Sars. Satu perusahaan telah diperintahkan untuk memusnahkan semua sampel virus.

Namun sejauh ini, baik Presiden AS Donald Trump dan Pompeo menuduh Tiongkok dan mengatakan Beijing menahan sampel awal yang bisa digunakan untuk mengembangkan vaksin.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah