Lakukan Deklarasi, FBI Tak Sengaja Ungkap Keterlibatan Arab Saudi dalam Serangan 9/11 di AS

- 15 Mei 2020, 04:20 WIB
FEDERAL Bureau of Investigation (FBI)  Amerika Serikat.*
FEDERAL Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat.* /Twitter @FBI /

PIKIRAN RAKYAT - Biro Investigasi Federal (FBI) secara tidak sengaja mengungkapkan nama seorang diplomat Arab Saudi yang diduga membantu pembajak Al-Qaeda dalam serangan terosris 11 September 2011 di Amerika Serikat (AS).

Kesalahan itu dibuat dalam sebuah deklarasi oleh seorang pejabat FBI sebagai tanggapan atas gugatan oleh keluarga korban 9/11 yang mengatakan pemerintah Saudi terlibat dalam serangan tersebut.

Pengajuan oleh Jill Sanborn, asisten direktur divisi kontraterorisme FBI, dirlis pada bulan April tetpai belum ditutup pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Satu Remaja Meninggal, Ratusan Anak di Inggris Terinfeksi Penyakit Langka Terkait Virus Corona

Mussaed Ahmed Al-Jarrah secara keliru disebutkan namanya di dalam deklarasi tersebut.

Al-Jarrah sendiri merupakan seorang pejabat Menlu Saudi tingkat menengah yang ditugaskan ke kedutaaan Saudi di Washington DC pada tahun 1999 dan 2000.

Dia bertanggung jawab mengawasi aktivitas keryawan Kementerian Urusan Islam di masjid-masjid dan pusat -pusat Islam yang didanai Saudi di AS.

Pihak berwenang percaya bahwa Al-Jarrah mengintruksikan dua orang yang dicurigai untuk membantu dua pembajak menetap di AS pada Januari 20000 sebelum serangan terjadi.

Baca Juga: Satu Remaja Meninggal, Ratusan Anak di Inggris Terinfeksi Penyakit Langka Terkait Virus Corona

Kedua orang itu yakni, Fahad Al-Thumairy seorang ulama, juga Omar Al-Bayoumi yang merupakan seorang agen Saudi.

Keberadaan Al-Jarrah kini belum diketahui namun ia diyakini berada di Arab Saudi.

"Ini menunjukkan bahwa pemerintah menutup-nutupi keterlibatan Saudi. Ini kekacauan besar," kata Brett Eagleson, juru bicara keluarga tersebut dikutip dalam situs Anadolu Agency.

Departemen Kehakiman telah dihubungi pada hari Senin, tetapi para pejabat memberitahu pengadilan dan menarik deklarasi FBI dari publik.

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Terkait Panduan Takbir dan Salat Idulfitri saat Pandemi Covid-19

"Dokumen itu salah diajukan dalam kasus ini," tulis laporan tersebut.

Serangan teroris 9/11, yang didalangi oleh pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden yang terbunuh, menyebabkan kematian 2.753 orang ketika anggota kelompok teroris membajak dua pesawat dan menabrak World Trade Center New York, menghancurkan gedung-gedung tinggi dan mengirim tembakan di kota terpadat AS.

Pesawat ketiga menabrak Pentagon di luar Washington, DC, dan pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x