Alat uji tersebut didasarkan pada apa yang disebut reaksi berantai polimerase atau PCR, yang dengan cepat membuat salinan sampel kecil molekul DNA, cetak biru genetik seumur hidup.
"Pada tahap akhir penyakit, tes PCR sering memberikan hasil negatif palsu," kata departemen kesehatan Moskow dalam pernyataannya.
Baca Juga: Masjid Al-Banyamin, Bukti Sejarah Perjuangan Masyarakat Cirebon pada Zaman Kolonial Belanda
Mengingat kegagalan tersebut, Moskow yang memiliki sumber daya jauh lebih baik dari wilayah Rusia lainnya terkadang menggunakan tes lain, seperti tes antibodi dalam hubungannya dengan PCR.
Moskow yang menjadi pusat wabah di Rusia bertanggung jawab atas lebih dari setengah kasus dan kematian yang dikonfirmasi.
Pada April, hal itu mengubah kebijakan pengujian setelah dokter mengeluh hasil PCR tidak akurat dan mulai secara otomatis beramsusi bahwa siapa pun yang menderita pneumonia terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Kesal Diminta Pergi dari Resto Guna Patuhi Pembatasan Corona, Wanita AS Tembak Pegawai McD
Sejak saat itu, mereka mulai melakukan pengujian antibodi virus corona menggunakan kit yang dibuat oleh perusahaan Belanda bernama Inzek International Trading.***