Alat Tes Covid-19 di Rusia Sering Keliru, Angka Kasus Positif Diklaim Bisa Lebih Tinggi

- 8 Mei 2020, 20:11 WIB
ILUSTRASI Rapid Test.*
ILUSTRASI Rapid Test.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah kabar cukup mengejutkan datang dari negara Rusia. Pejabat di Moskow mempertanyakan kebenaran statistik resmi orang yang terinfeksi virus Corona.

Pasalnya, alat tes Covid-19 yang biasa digunakan oleh para petugas medis diklaim sering memberikan hasil yang salah.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, pada 8 Mei 2020, Sergei Sobyanin mengatakan, jumlah sebenarnya infeksi virus Corona lebih dari tiga kali lipat angka resmi.

 Baca Juga: Corona Serangan Terburuk di Amerika Serikat, Trump: Lebih Buruk dari Peristiwa Pearl Harbor dan WTC

Pengungkapan bahwa tes kit sering keliru terjadi ketika para lansia yang dites dengan hasil positif, justru terbebas dari Covid-19 alias negatif.

Saat ini, kasus positif Covid-19 merupakan yang tertinggi ke-5 di dunia dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif mencapai 177.160 orang. Namun, angka tersebut bisa saja lebih tinggi mengingat alat tes yang sering keliru.

Orang-orang dengan virus yang diperbolehkan oleh para dokter bisa saja mereka menginfeksi orang lain tanpa sadar.

Baca Juga: Puji Keberhasilan Tiongkok, Kim Jong Un Beri Selamat pada Xi Jinping

Lembaga medis negara Rusia diketahui menggunakan alat tes yang diproduksi oleh Institut Vektor milik pemerintah di Siberia.

Alat uji tersebut didasarkan pada apa yang disebut reaksi berantai polimerase atau PCR, yang dengan cepat membuat salinan sampel kecil molekul DNA, cetak biru genetik seumur hidup.

"Pada tahap akhir penyakit, tes PCR sering memberikan hasil negatif palsu," kata departemen kesehatan Moskow dalam pernyataannya.

Baca Juga: Masjid Al-Banyamin, Bukti Sejarah Perjuangan Masyarakat Cirebon pada Zaman Kolonial Belanda

Mengingat kegagalan tersebut, Moskow yang memiliki sumber daya jauh lebih baik dari wilayah Rusia lainnya terkadang menggunakan tes lain, seperti tes antibodi dalam hubungannya dengan PCR.

Moskow yang menjadi pusat wabah di Rusia bertanggung jawab atas lebih dari setengah kasus dan kematian yang dikonfirmasi.

Pada April, hal itu mengubah kebijakan pengujian setelah dokter mengeluh hasil PCR tidak akurat dan mulai secara otomatis beramsusi bahwa siapa pun yang menderita pneumonia terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Kesal Diminta Pergi dari Resto Guna Patuhi Pembatasan Corona, Wanita AS Tembak Pegawai McD

Sejak saat itu, mereka mulai melakukan pengujian antibodi virus corona menggunakan kit yang dibuat oleh perusahaan Belanda bernama Inzek International Trading.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah