Para Ilmuwan Inggris Sebut Obat Radang Sendi Bisa Sembuhkan Pasien Virus Corona

- 3 Mei 2020, 11:45 WIB
ILUSTRASI penelitian Virus corona.*
ILUSTRASI penelitian Virus corona.* //The Sun/

PIKIRAN RAKYAT - Ilmuwan di Inggris telah menyebutkan bahwa ada satu obat untuk pasien Covid-19 yang bisa membuatnya terselamatkan dari virus mematikan itu.

Obat ini diresepkan untuk orang dengan penyakit radang sendi parah, dan disebut bisa digunakan oleh para penderita Covid-19 bahkan tanpa uji coba.

Para ahli medis mendorong penelitian lanjutan mengenai efek obat sistem kekebalan tubuh yang dinamakan tocilizumab untuk virs corona ini.

Baca Juga: Seorang Ahli Biologi Akui Dunia Makin Aneh, Setelah Habiskan Waktu 1 Bulan di Antartika

Kepala British Society for Immunology, Dr Doug Brown mengatakan bahwa obat serupa membantu pasien yang sakit parah di Spanyol.

"Imunoterapi adalah pilihan yang layak dan bisa menyelamatkan nyawa," ujar Brown.

Hal ini juga dbenarkan oleh Ahli Terapi Biologi di Institure of Cancer Research, Pofesor Kevin Harrington.

"Ada kemungkinan nyata ini bisa menyelamatkan nyawa pasien virus corona yang seharusnya meninggal," ujar Harrington.

Baca Juga: 10 Nama Bayi yang Terinspirasi dari Bulan Suci Puasa Selain Ramadan dan Ramadani

Ia juga menyebutkan bahwa obat tersebut bisa memberikan pasien lebih sedikit waktu untuk dirawat secara intensif dengan bantuan ventilator karena bisa sembuh dengan lebih cepat oleh obat tersebut.

“Anda mungkin akan menggunakan ini pada pasien dengan penyakit yang paling parah. Itu ide yang masuk akal," tambah Ahli virus dari Universitas Nottingham, Profesor Will Irving.

Obat ini menyerang protein kecil yang disebut sitokin yang terlalu menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan menghasilkan efek peradangan pada pasien radang sendi, yang berlebihan pada jaringan paru-paru penderita Covid-19 dan organ lain.

Obat ini juga dapat memberikan peluang yang lebih baik bagi pasien yang sakit untuk bisa pulih kembali.

Baca Juga: Dinilai Bukan Solusi Tepat, Garda Metal Cirebon Raya Tolak PHK di Tengah Wabah Corona 

Namun dalam hal ini, para dokter tersebut menyatakan bahwa dokter dapat secara legal menggunakan obat tersebut, namun dengan risiko yang harus ditanggung sendiri.

"Perawatan ini tidak memiliki lisensi untuk Covi-19, tetapi beberapa dokter telah mencoba untuk menggunakan kembali tocilizumab dan tampaknya memiliki beberapa efek," ujar dokter Brown.

Namun dalam hal ini ia menyatakan bahwa begitu data dikumpulkan dalam skala besar obat ini dapat dibuktikan dan terpercaya.

Ia merasa sangat penting bagi para dokter untuk mempublikasikan data san memberi dokter lainnya informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tetapkan PSBB Jawa Barat Mulai Tanggal 6 sampai 19 Mei 2020

Obat ini juga ia katakan dapat dilisensikan khusus untuk virus corona jika melalui uji coba tradisional. Uji coba ini bisa memakan waktu enam hingga satu tahun lamanya.

Diberitakan dalam situs Mirror, terobosan ini muncul ketika AS telah mengizinkan penggunaan darurat obat antiviral remolaia Ebola untuk mengobati Covid-19.

Sebuah uji klinis baru-baru ini menunjukkan obat itu membantu mempersingkat waktu pemulihan bagi orang yang sakit parah, walaupun obat itu tidak secara signifikan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x