Jika Uji Coba Berhasil, Vaksin Virus Corona Siap Diproduksi Jutaan Dosis per Bulan

- 2 Mei 2020, 12:41 WIB
ILUSTRASI vaksin.*
ILUSTRASI vaksin.* /Shutterstock via Antara

PIKIRAN RAKYAT - Cobra Biologics adalah salah satu perusahaan yang bekerja untuk membuat vaksin potensial guna melawan virus corona dengan nama ChAdOx1 nCoV-19, dengan para ilmuwan di University of Oxford yang mengembangkannya.

Kepala Eksekutif Peter Coleman mengatakan perusahaan tidak bertanggung jawab untuk membuktikan kemanjuran vaksin, dengan uji coba yang dijalankan oleh tim Oxford. Juga, terlalu banyak risiko yang terlibat dalam proyek.

Namun, ia mengatakan, jika proses produksi 200 liter vaksin untuk virus corona baru dengan target kelar pada pertengahan Mei nanti rampung, mereka siap membuat 1 juta dosis per bulan.

Baca Juga: Kim Jong Un Muncul ke Publik Setelah Dilaporkan Meninggal, Begini Respons Trump

"Itu lebih dari cukup untuk uji klinis, tetapi juga berpotensi memulai persediaan untuk pasokan komersial," ujarnya yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Ia juga menambahkan bahwa perusahaannya bisa memiliki kapasitas hingga dua juta dosis per bulan.

"Kecepatan di mana kami beroperasi jauh lebih cepat dari biasanya. Dan untuk mulai membangun batch untuk pasokan komersial bahkan sebelum anda sampai pada fase satu (uji klinis) sangat tidak biasa," ujarnya.

Baca Juga: Tiongkok Bikin Alat Canggih Pendeteksi Gejala Covid-19, Bisa Ukur Suhu Tanpa Kontak

Perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca juga bergabung dengan program vaksin Oxford untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin potensial guna membantu menyediakannya sesegera mungkin jika berhasil dalam uji klinis.

Coleman mengatakan, keterlibatan AstraZeneca bisa membantu peningkatan skala vaksin di tingkat global.

Akan tetapi, Cobra Biologics dan dua CDMO lainnya dengan kapasitas sama yang sudah terlibat masih akan memainkan peran penting.

Baca Juga: Setelah Dirumorkan Meninggal, Kim Jong Un Tampil ke Publik untuk Resmikan Pabrik Pupuk

“Konsorsium CDMO saat ini akan menjadi bagian mendasar dari pembuatan vaksin ini. AstraZeneca memiliki banyak kemampuan.

"Tapi saya pikir pada saat ini, mengingat intensitas dan kecepatan yang diperlukan, masuk akal untuk tetap menggunakan CDMO yang Anda miliki saat ini dan kemudian di beberapa titik di masa depan, transisi ke hal lain," ujarnya.

Coleman pun menambahkan bahwa proses yang sebelumnya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun dipercepat menjadi lima bulan.

Baca Juga: Polisi Kembali Bubarkan Warga yang Berkerumun, Kapolsek: Tanda Sayang, Bukan Benci

Pekerjaan yang sudah dilakukan pada vaksin sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) bisa membantu mempercepat pengembangan vaksin Covid-19.

"Ini bukan dari awal berdiri. Ada banyak pekerjaan, dan produk telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga pekerjaan dari uji klinis awal sama-sama berlaku," kata Coleman.

Ditanya tentang komentar CEO AstraZeneca Pascal Soriot bahwa mereka akan tahu apakah vaksin akan efektif pada bulan Juni atau Juli, Coleman mengatakan bahwa perusahaannya berfokus pada pembuatan vaksin daripada menentukan kemanjurannya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x