Network
PIKIRAN RAKYAT- Virus corona tengah mengancam dunia, menyebabkan lebih dari 100 ribu orang meninggal dunia dari jumlah terinfeksi sebanyak 2 juta orang.
Keadaan ini mendesak sejumlah pemerintah memberlakukan ragam kebijakan guna memutus rantai penyebaran Covid-19 agar tak semakin berkembang.
Baca Juga: Dua Pekan Jalani Isolasi, Striker Persib Bandung Wander Luiz Negatif Covid-19
Hingga kini, pembatasan sosial atau social distancing masih menjadi kebijakan unggulan guna menekan angka penyebaran virus corona, namun aktivitas manusia tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan sosial.
Seperti yang menimpa seorang wanita asal Israel yang harus terpaksa melahirkan di rumah sakit, yang merupakan fasilitas kesehatan dengan tingkat risiko penyebaran yang tinggi.
Baca Juga: Sempat Gunakan Kantong Sampah, Jepang Minta Warga Sumbangkan Jas Hujan Plastik untuk APD
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Xinhua, seorang bayi yang baru lahir di Pusat Medis Hadasah Mount Scopus Yerussalem, yang baru berusia delapan hari, dinyatakan terinfeksi virus corona, membuat sang ibu dan tenaga medis begitu terpukul.
Bermula dari gejala demam yang tinggi, tenaga medis dengan cepat memeriksakan kondisi kesehatan sang bayi dan didapati diagnosis awal bahwa sang bayi yang baru berusia 8 hari ini positif Covid-19.
Baca Juga: 196 Orang Jalani Rapid Test di Kota Cirebon, Tiga Orang Terindikasi Positif Covid-19
Untuk menyelamatkan sang bayi kemudian tim medis memindahkan pasien termuda akibat virus corona itu ke Rumah Sakit Wolfson sebagai RS rujukan untuk infeksi Covid-19 di Israel.
