PIKIRAN RAKYAT- Negara dengan jumlah terinfeksi sebanyak 8.100 orang, Jepang, telah melaporkan ancaman wabah Covid-19.
Pandemi ini kini membuat sejumlah tenaga medis di Osaka kehabisan Alat Pelindung Diri (APD) dan terpaksa menggunakan kantong sampah sebagai penggantinya.
Kondisi ini mendesak Pemerintah Kota Osaka di Jepang menerbitkan surat permintaan untuk warga berisi kerelaan mereka guna menyumbangkan jas hujan plastik kepada para tenaga medis.
Baca Juga: 196 Orang Jalani Rapid Test di Kota Cirebon, Tiga Orang Terindikasi Positif Covid-19
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, otoritas di Jepang pada minggu lalu menetapkan status darurat di Tokyo dan enam wilayah lain, termasuk di antaranya Osaka.
Tak berselang lama, laporan dari media setempat menyebutkan jumlah pasien Covid-19 di Osaka dan prefektur sekitarnya hampir mencapai 900 orang pada Rabu siang. Osaka pun jadi daerah kedua yang terdampak parah di Jepang setelah Tokyo.
Baca Juga: Dibebaskan untuk Cegah Corona di Penjara, Napi Asimilasi Masuk Bui Lagi
Lebih lanjut, melalui laman resmi Pemerintah Kota Osaka mengumumkan, pihaknya menerima sumbangan jas hujan warna dan jenis apa saja, asalkan alat itu dapat digunakan bagi orang dewasa. Bahkan Pemerintah Osaka juga menerima sumbangan poncho, jas hujan berbentuk jubah.
Langkah itu dilakukan karena pemerintah kota berupaya meningkatkan persediaan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan.
Baca Juga: Update Virus Corona di Dunia per Rabu, 15 April 2020: Pasien Positif Tembus 2 Juta Kasus