Kasus Covid-19 di AS Terus Mencuat, Donald Trump Disebut Lamban dalam Melakukan Penanganan

- 6 April 2020, 14:56 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump.*
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump.* //Alex Brandon

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona baru (Covid-19) mulai muncul dari Kota Wuhan,
Tiongkok pada akhir Desember 2019 silam.

Hingga kasus tersebut mulai mencuat ke permukaan pada bulan Januari 2020 dan berlanjut hingga kini, hampir pertengahan tahun 2020.

Kasus itu makin menjadi dan tak terbendung, hingga kasus di dunia per-awal April 2020 sudah mencapai angka satu juta kasus Covid-19.

Baca Juga: Virus Corona Merebak di Semua Wilayah, Aljazair Terapkan Jam Malam Lebih Panjang

Sejak mencuatnya virus tersebut pada bulan Januari, lantas tak membuat Amerika Serikat siaga unuk menghadapi kasus tersebut.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut telah menyia-nyiakan waktu selama dua bulan dalam mempersiapkan peralatan medis dan segalanya, sampai Maret 2020 hingga kasus di Amerika menlonjak.

Bahkan kini Amerika Serikat telah menjadi urutan pertama negara terbanyak kasus virus
corona di dunia.

Dikutip dari situs Stuff, kontrak pembelian federal oleh The Asociated Press menunjukkan bahwa lembaga-lembaga federal menunggu hingga pertengahan Maret untuk mulai menempatkan pesanan massal masker rsirator N95, ventilator mekanis, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan oleh pekerja perawatan kesehatan garis depan.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jayapura Berstatus Tanggap Darurat Covid-19? Simak Faktanya

Hingga kasus melonjak pada Maret, rumah sakit di beberapa negara bagian merawat ribuan pasien yang terinfeksi Covid-19 tanpa peralatan yang memadai.

Mereka memohon pengiriman dari National Stockpile Strategies.

Ribuan pasien terus bertambah, dan persediaan peralatan di rumah sakit telah terkuras.

Bahkan beberapa pejabat negara bagian dan lokal melaporkan telah menerima ventilator yang rusak dan masker yang sudah lapuk selama satu dekade.

"Kami pada dasarnya menyia-menyiakan dua bulan," ujar Sekretaris layanan kesehatan dan manusia Kathleen Sebelius.

Baca Juga: Lewat ACM, Masyarakat di Cirebon Diajak Peduli Masjid dan Berwudhu untuk Tangkal Covid-19

Helath and Human Servce (HHS) heran dan tidak mengerti dengan alasan pejabat federal yang memesan peralatan justru ketika stok yang mereka punya hampir habis.

Presiden Donald Trump telah menegaskan bahwa pemerintah federal harus mengambil kursi belakang untuk negara-negara ketka berhadapan dengan pandemi tersebut.

Trump dan orang-orang yang ditunjunya telah medesak pemerintah negara bagian lokal, serta rumah sakit untuk membeli masker dan mesin pernafasan mereka sendiri.

"Gagasan tentang persediaan adalah sehausnya persediaan kami (Pemerintah Pusat)," ujar Jared Kushner, menantu dan penasehat Presiden di Gedung Putih.

Dalam hal ini, Para Ahli dalam kesiapsiagaan dan tanggap darurat telah menyatakan kekecewaan dan mengatakan bahwa pemerintah pusat harus memimpin dalam memastikan pasokan medis tersedia dan bisa didistribusikan ke tempat yang paling membutuhkan

Baca Juga: Lewat ACM, Masyarakat di Cirebon Diajak Peduli Masjid dan Berwudhu untuk Tangkal Covid-19.

Karena respon yang kurang baik dari pemerintah pusat, gubernur setiap negara bagian mengatakan bahwa mereka kini tengah menawar agen-agen untuk persediaan langka.

Selama hampir sebulan, Trump menolak permintaan dari Cuomo dan yang lainnya untuk menggunakan wewenangnya berdasarkan Undang-undang Produksi Petahanan untuk memerintahkan perusahaan dalam meningkatkan produksi ventilator dan peralatan pribadi.

Lebih dari tiga bulan dari mencuatnya kasus covid-19, Akhirnya Trump pun mengalah.

Ia mengatakan bahwa akan memerintahkan perusahaan untuk meningkatkan produksi pasokan kritis.

Saat diumumkannya hal tersebut, kasus di Amerika Serikat telah melonjak hingga mencapai angka lebih dari 300.000 ribu dan kematian telah mencapai 8.000 orang lebih.

Baca Juga: Bantu Tenaga Medis, Relawan Cegah Corona di Cirebon akan Bagikan 500 Paket Sembako dan APD

Dalam hal ini, Trump dinilai telah menghabiskan waktu selama dua bulan untuk memanfaatkan waktu dalam menghindari pandemi Covid-19 agar tidak menyebar begitu cepat.

Bahkan saat WHO mengumumkan pandemi tersebut sebagai darurat global, Trump menyatakan pada warganya bahwa wabah tersebut sangat terkendali dan dan dapat diatasi dengan baik.

Pemerintahnya sangat percaya diri hingga mereka pada 7 Januari 2020 mengirimkan peralatan medis untuk bantuan kepada Tiongkok.

Pada 24 Februari 2020, Gedung Putih mengirim kongres permintaan dana awal US untuk mengatasi wabah virus corona. Pakar kesehatan federal di pusat pun telah memperingatkan akan bahaya yang akan menyebar secara cepat.

Namun, Sekretaris HHS Alex Azhar seakan tidak terpengaruh dan mengatakan bahwa kasus Covid-19 di As masih rendah.

Baca Juga: Jenazah Covid-19 Terlihat Berjajar di Koridor Rumah Sakit Karena Ruang Mayat yang Penuh

Selama bulan Februari pun proses pengujian terhadap orang-orang di AS masih dilakukan dengan sangat minim.

Barulah, pada pertengahan Maret, rumah sakit di New York, Seattle dan Orleans melaporkan lonjakan pasien sakit.

Para dokter dan perawat pun mulai turun untuk memberitahukan lewat media bahwa mereka khawatir dengan persediaan peralatan yang makin hari makin menipis.

Namun Trump, malah menuduh gubernur Demokrat telah membesar-besarkan dan mencibir orang-orang yang mengkritik tanggapan federal sebagai mengadu domba.

Baca Juga: Makanan Serial Kartun Popeye Masuk Daftar Sayur Pencegah Corona, Intip Rekomendasi Lainnya

"Saya ingin mereka mengharai," ujar Trump.

Saat briefing di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa ia telah kehabisan pasokan peralatan, dan menambahkan bahwa ia telah menggantinya dan mengisi pasokan tersebut kembali.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Stuff


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x