Presiden Filipina Ancam Tembak Mati Pelanggar Lockdown, Warga Keluhkan Kelaparan

- 2 April 2020, 17:10 WIB
Presiden Filipina Duterte
Presiden Filipina Duterte /Daily Mail/ Ayunda Lintang Pratiwi

Sementara itu, Otoritas Kesehatan Filipina telah melaporkan 2.311 kasus Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini setidaknya telah memakan korban sebanyak 96 warga Filipina.

Baca Juga: Tulis Surat Kritikan, Kapten Kapal Theodore Roosevelt Diduga akan Terima Hukuman

Keadaan ini menyebabkan pihak pemerintah Filipina menetapakan lockdown dari dua bulan yang lalu. Mengingat, adanya lockdwon, membuat warga menjadi kekurangan makanan, maka dengan terpaksa mereka melakukan aksi protes.

Seperti yang diungkap, Jocy Lopez, pemuda berumur 47 tahun itu menyatakan, aksi protes ini hanya dalam rangka meminta bantuan pemerintah terkait penyediaan makanan yang kurang.

Lebih lanjut, dalam aksi penangkapan ini menyebabkan sejumlah kelompok aktivis mengutuk tindakan itu dan meminta pemerintah segera melakukan pembebasan.

Baca Juga: Prediksi Wabah Corona Berakhir Mei 2020, Pakar UGM Sebut Pasien Positif Capai 6.000 Kasus

Serta meminta janji pemerintah untuk program perlindungan sosial di tengah kebijakan lockdown senilai Rp 66,7 Triliun guna membantu keluarga miskin dan mereka yang kehilangan pekerjaan,

"Menggunakan kekuatan berlebihan dan penahanan tidak akan memadamkan perut kosong orang Filipina yang sampai hari ini, tetap membantah. Bantuan uang tunai untuk orang miskin," ujar kelompok hak asasi perempuan, Gabriela.

Penduduk lain kemudian mengadakan rapat umum untuk menuntut pembebasan mereka yang ditahan, memegang poster bertuliskan tes massal, bukan penangkapan massal.

Baca Juga: Berkorban Demi Pasien yang Lebih Muda, Seorang Nenek Positif Covid-19 Tutup Usia

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x