Tembus 2.000 Kasus, Pemerintah Jepang Desak Warganya Tak Mengunjungi 73 Negara di Dunia

- 31 Maret 2020, 13:26 WIB
Sejumlah wanita mengenakan masker untuk mencegah virus corona saat melintas di Odaiba Marine Park, Tokyo, Jepang.
Sejumlah wanita mengenakan masker untuk mencegah virus corona saat melintas di Odaiba Marine Park, Tokyo, Jepang. /- Foto: ANTARA/Athit Perawongmetha/aa

PIKIRAN RAKYAT - Kasus virus corona Covid-19 yang tengah mewabah terus mengalami peningkatan di sejumlah negara terinfeksi, tak terkecuali Jepang.

Berdasarkan data yang diperoleh PikiranRakyat-Cirebon.com dari Worldometers, di penghujung bulan ketiga, Selasa 31 Maret 2020, infeksi virus corona di Jepang kini telah mencapai 2.000 kasus.

Tujuh kasus baru ditemukan di suatu pusat pelayanan orang-orang dengan disabilitas di Prefektur Chiba di timur Tokyo.

Baca Juga: Cegah Mata Rantai Covid-19, Pemkot Cirebon Intensif Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Lebih banyak kasus infeksi virus corona juga ditemukan di beberapa tempat lain, seperti di prefektur Ehime, Fukui, Kagawa, dan Tokushima.

Sebagai upaya untuk membendung angka penyebaran penyakit yang menyerang sistem pernafasan, Pemerintah Jepang kini mendesak warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke 73 negara dan wilayah, atau sepertiga dari seluruh negara di dunia.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi pada Selasa.

Baca Juga: Pertamina Kucurkan Dana 5 Miliar Rupiah untuk Renovasi RS Rujukan Covid-19

Dilansir Reuters, Kementerian Luar Negeri Jepang mengeluarkan peringatan perjalanan "Tingkat 3" untuk beberapa negara, diantaranya Amerika Serikat, Kanada, Tiongkok, Korea Selatan, Inggris.

Kementerian Luar Negeri Jepang juga menambahkan lebih dari 20 negara ke dalam daftar peringatan itu, dimana sebagian besar di antaranya adalah negara-negara di Eropa.

"Sebagai upaya penambahan pencegahan, pemerintah Jepang juga melarang masuk warga negara non-Jepang dari negara-negara yang baru ditambahkan dalam daftar peringatan tersebut, seperti yang telah diberlakukan sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri Motegi.

Baca Juga: Sindir Aturan Physical Distancing, Twitter Hapus Tweet Presiden Brasil Jair Bolsonaro

Kasus virus corona yang tengah mewabah di 200 negara ini memang begitu menyita permasalahan utama untuk negara-negara di dunia.

Beberapa acara publik yang dihadiri tamu undangan dalam jumlah yang banyak telah dibatalkan, beberapa sekolah dan universitas ditutup, Olimpiade Tokyo pun urung digelar.

Bukan hanya warga yang melakukan perjalanan ke luar negeri atau melakukan kontak dengan pasien terinfeksi yang mengidap penyakit mematikan ini, di Jepang sendiri diketahui virus corona juga menjangkiti sejumlah dokter dan perawat di rumah sakit penelitian kanker Tokyo.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x