Trump Cetak Rekor Bantuan Ekonomi Terbesar Sepanjang Sejarah AS dengan Gelontorkan USD 2,2 Triliun

- 28 Maret 2020, 21:19 WIB
DONALD Trump Presiden Amerika Serikat.*
DONALD Trump Presiden Amerika Serikat.* /

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat 27 Maret 2020 menandatangani RUU bantuan senilai 2,2 triliun dolar AS.

Undang-undang yang ditandatangani oleh Trump dan disahkan oleh Senat pada hari Rabu itu dicanangkan untuk memberikan bantuan bagi pekerja dan bisnis yang hancur oleh wabah.

Bentuk bantuan tersebut mencakup pembayaran satu kali kepada individu-individu untuk memperkuat asuransi pengangguran, tambahan dana perawatan kesehatan dan pinjaman, serta hibah kepada bisnis untuk mencegah PHK.

Baca Juga: Seruan Pemprov untuk Seluruh Warga Jabar: Jangan Mudik dan Piknik

Usai penandatanganan, Trump tampak mencuit dalam akun twitternya @realDonaldTrump agar diketahui rakyatnya dalam jangkauan yang lebih luas.

 
"Saya baru saja menandatangani UU CARES, satu-satunya paket bantuan ekonomi terbesar dalam Sejarah Amerika, dua kali lebih besar dari jumlah tagihan bantuan yang pernah diberlakukan,"

"Dengan $ 2,2 Triliun Dolar, RUU ini akan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk keluarga, pekerja, dan bisnis bangsa kita. #CARESActBendera Amerika Serikat," tulisnya.

Baca Juga: Ikuti Aturan, Calon Pengantin di Cirebon Pilih Batalkan Resepsi demi Cegah Penyebaran Virus Corona

Sementara itu, tidak jelas seberapa cepat pemerintah akan membagikan sejumlah uang seperti peningkatan tunjangan pengangguran dan pinjaman usaha kecil.

Gedung Putih dan para pemimpin kongres mengatakan beberapa orang akan menerima pembayaran langsung hingga $1.200 dalam waktu tiga minggu.

Trump menandatangani RUU itu menjadi undang-undang sehari setelah data pengangguran menunjukkan kenaikan yang meroket ke rekor 3,3 juta pada pekan lalu.

Baca Juga: Untuk Kesekian Kalinya, Anies Baswedan: Jangan Meninggalkan Jakarta

Diketahui ini terjadi karena bisnis di seluruh negeri Paman Sam tersebut banyak yang tutup sebagai upaya memperlambat penyebaran virus corona yang mewabah.

Rumah sakit, khususnya di New York saat ini dikabarkan kewalahan, hingga akhirnya terpaksa pihak rumah sakit pun meminta bantuan lebih banyak sumber daya saat untuk mengimbangi serbuan pasien virus corona yang membludak.

AS sekarang memiliki lebih dari 100.000 kasus virus corona, menunjukkan angka terbanyak di dunia, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. Sebanyak 1.380 kasus telah dinyatakan meninggal dunia.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x