Update Virus Corona Sabtu 28 Maret 2020: Amerika Serikat Memimpin, Italia Susul Tiongkok

- 28 Maret 2020, 21:20 WIB
ILUSTRASI virus corona yang telah menjadi pandemi
ILUSTRASI virus corona yang telah menjadi pandemi //pexels

PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona hingga Sabtu, 28 Maret 2020 masih mengancam kesehatan di hampir 200 negara di dunia.

Dilaporkan Worldometers, laman statistik independen, tercatat 614.811 kasus terjadi dari pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Virus ini pun telah memakan 28.245 korban jiwa.

Pada Kamis, Tiongkok masih memimpin sebagai negara dengan virus corona terbanyak. Posisi negara yang disebut sebagai tempat virus ini berasal ini akhirnya tergeser oleh Amerika Serikat pada Jumat dan disalip Italia pada Sabtu.

Baca Juga: Seruan Pemprov untuk Seluruh Warga Jabar: Jangan Mudik dan Piknik

Dengan total 104.256 kasus, AS kini menduduki urutan pertama. Disusul Italia dengan 86.498 kasus terinfeksi.

Urutan ketiga kini ditempati Tiongkok dengan total 81.394 kasus. Lalu, disusul Spanyol sebanyak 72.248 kasus.

Jerman berada diurutan kelima yang melaporkan 53.340 kasus, Iran 35.408 kasus dan Prancis dengan total 32.964 kasus.

Baca Juga: Ikuti Aturan, Calon Pengantin di Cirebon Pilih Batalkan Resepsi demi Cegah Penyebaran Virus Corona

Dari jumlah kasus terinfeksi tersebut, Benua Eropa saat ini masih menjadi episentrum dari pandemi ini.

2 negara dengan jumlah kematian terbanyak masih berasal dari Benua Eropa, yakni Italia sebanyak 9.134 kematian, dan Spanyol dengan total 6.529 kematian.

Tiongkok ada di urutan ketiga yang melaporkan 3.295 kematian.

Baca Juga: Untuk Kesekian Kalinya, Anies Baswedan: Jangan Meninggalkan Jakarta

Di luar Eropa, ada negara Amerika dan Iran yang masing masing mencatat angka 1.704 dan 2.517 kematian.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, pada Jumat 27 Maret 2020, kasus penularan lokal Covid-19 nihil ditemukan di Tiongkok, sementara ada sedikit kasus baru ditemukan, tetapi sebagian besar berasal dari penularan luar negeri, kata pemerintah setempat, Sabtu.

Mulai Sabtu, Tiongkok melarang warga negara asing dengan visa dan izin tinggal yang masih berlaku masuk kembali ke negara itu.

Baca Juga: Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Tangani Virus Corona, PM Malaysia Bicara Pengorbanan Tenaga Medis

Kebijakan baru itu dibuat setelah pemerintah di Beijing khawatir terhadap risiko penularan virus dari luar. Pasalnya, Pemerintah Tiongkok telah mengendalikan penularan virus di dalam negeri lewat kebijakan karantina dan penutupan perbatasan.

Sebagai bentuk pencegahan, Beijing pun turut meminta maskapai mengurangi jadwal penerbangan internasional mulai Minggu.

Pemerintah beserta warga setempat khawatir adanya risiko penularan dari luar negeri.

Baca Juga: Krisis Alat Bantu Napas, Donald Trump Minta Tolong ke Perusahaan Otomotif

"Saat ini, kita harus waspada dan hati-hati dan jangan terlalu santai menikmati masa setelah epidemi, karena itu dapat menggagalkan seluruh pencapaian kita," demikian ujar seorang warga dalam sebuah kolom tanggapan pada koran People's Daily, media milik Partai Komunis Tiongkok.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS worldometers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x