Krisis Alat Bantu Napas, Donald Trump Minta Tolong ke Perusahaan Otomotif

- 28 Maret 2020, 16:40 WIB
VENTILATOR terlihat di Gudang Manajemen Darurat Kota New York, tempat 400 ventilator tiba dan sebelum dikirim keluar untuk didistribusikan.*
VENTILATOR terlihat di Gudang Manajemen Darurat Kota New York, tempat 400 ventilator tiba dan sebelum dikirim keluar untuk didistribusikan.* //Caitlin Ochs

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia, kini berada di ambang krisis ventilator atau alat bantu pernapasan akibat minimnya stok dan kapasitas produksi.

Presiden AS Donald Trump pun akhirnya memerintahkan perusahaan otomotif General Motors (GM) pada Jumat untuk segera memproduksi 100.000 ventilator dalam 100 hari.

Ventilator tersebut nantinya akan digunakan untuk puluhan ribu pasien terinfeksi virus corona Covid-19.

Baca Juga: Kenali Sifat yang Berzodiak Libra, Salah Satunya Bijaksana dan Tenang

"Kami akan membuat banyak ventilator," kata Trump, berjanji memenuhi kebutuhan AS seraya membantu negara-negara lain.

Menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan (Defense Production Act), dan menunjuk asisten Gedung Putih Peter Navarro sebagai koordinator, Trump memaksa produsen otomotif terkemuka itu mengalihfungsikan sejumlah pabriknya untuk membuat ventilator.

"Kesepakatan ini akan membantu memastikan produksi ventilator yang cepat yang akan menyelamatkan nyawa warga Amerika," ujar Trump.

Baca Juga: Tak Usah Panik, Jabar Siapkan Dana Bantuan bagi Warga Kesulitan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

Tak hanya itu, undang-undang yang dirancang tersebut juga memungkinkan pemerintah memaksa pihak swasta memproduksi barang-barang yang dibutuhkan untuk pertahanan.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x