PIKIRAN RAKYAT - Pada Jumat 27 Maret 2020 petang, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan dirinya positif terjangkit virus corona.
Dia mengumumkan hal tersebut melalui unggahan video di akun Twitter miliknya, @BorisJohnson.
Over the last 24 hours I have developed mild symptoms and tested positive for coronavirus.
I am now self-isolating, but I will continue to lead the government’s response via video-conference as we fight this virus.
Together we will beat this. #StayHomeSaveLives pic.twitter.com/9Te6aFP0Ri— Boris Johnson #StayHomeSaveLives (@BorisJohnson) March 27, 2020
Johnson mengatakan, dirinya mengalami gejala Covid-19 ringan seperti batuk dan demam dalam 24 jam terakhir. Ia pun mengikuti tes atas saran dari Kepala Medis yang hasilnya positif.
Baca Juga: Bertanggung Jawab dan Dapat Diandalkan, Kenali Sifat dan Karakter si Dia yang Berzodiak Capricorn
"Selama 24 jam terakhir, saya mengalami gejala ringan dan mendapat hasil uji positif virus corona," ujar Johnson dalam video itu.
"Saat ini saya bekerja dari rumah, melakukan isolasi mandiri, dan itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," kata dia menambahkan.
Meski melakukan isolasi mandiri, Johnson menyebut dia akan tetap melanjutkan tugas memimpin rapat-rapat pemerintah dalam mengambil langkah penanganan krisis Covid-19 melalui telekonferensi.
Baca Juga: New York pun Alami Krisis APD, Perawat Terpaksa Pakai Kantong Sampah
Pada saat yang sama, ia memancarkan keyakinan bahwa Inggris akan berhasil melewati fase ini dengan mematuhi langkah-langkah yang diperlukan.
Dia mendesak semua orang untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari satu orang kepada yang lainnya.
Dalam cuitan unggahan videonya di Twitter, Johnson menyertakan tanda pagar #StayHomeSaveLives atau dalam bahasa Indonesia #TetapDiRumahSelamatkanNyawa, sebagai bentuk penegasan kepada pengikutnya untuk tetap diam di rumah.
Baca Juga: Dari Starbucks hingga McDonald's, Deretan Perusahaan Ritel Ini Ubah Kebijakan karena Virus Corona
Dikutip dari Reuters, juru bicara pemerintah menyebut pemimpin berusia 55 tahun itu mengalami gejala pada Kamis, satu hari setelah mengikuti sesi tanya jawab mingguan di parlemen.
"Perdana Menteri diuji medis virus corona atas saran dari Kepala Pejabat Medis Inggris, Profesor Chris Whitty," kata juru bicara itu.
Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan Inggris juga harus menjalani karantina mandiri karena sempat bersama-sama dengan Johnson.
Baca Juga: Satuan Petugas Khusus Covid-19 Kabupaten Purwakarta Konfirmasi Satu Pasien Positif Corona
Soal virus corona di Inggris, pada 25 Maret, Pangeran Charles, pewaris takhta Inggris juga dinyatakan positif Covid-19.
Sesuai juru bicara, Pangeran Charles menunjukkan gejala ringan, tetapi tetap dalam kondisi sehat. Pada saat yang sama, istri pangeran Charles yang dijuluki Duchess of Cornwall juga mengisolasi diri walaupun tidak memiliki virus.***