Dia mendesak semua orang untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari satu orang kepada yang lainnya.
Dalam cuitan unggahan videonya di Twitter, Johnson menyertakan tanda pagar #StayHomeSaveLives atau dalam bahasa Indonesia #TetapDiRumahSelamatkanNyawa, sebagai bentuk penegasan kepada pengikutnya untuk tetap diam di rumah.
Baca Juga: Dari Starbucks hingga McDonald's, Deretan Perusahaan Ritel Ini Ubah Kebijakan karena Virus Corona
Dikutip dari Reuters, juru bicara pemerintah menyebut pemimpin berusia 55 tahun itu mengalami gejala pada Kamis, satu hari setelah mengikuti sesi tanya jawab mingguan di parlemen.
"Perdana Menteri diuji medis virus corona atas saran dari Kepala Pejabat Medis Inggris, Profesor Chris Whitty," kata juru bicara itu.
Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan Inggris juga harus menjalani karantina mandiri karena sempat bersama-sama dengan Johnson.
Baca Juga: Satuan Petugas Khusus Covid-19 Kabupaten Purwakarta Konfirmasi Satu Pasien Positif Corona
Soal virus corona di Inggris, pada 25 Maret, Pangeran Charles, pewaris takhta Inggris juga dinyatakan positif Covid-19.
Sesuai juru bicara, Pangeran Charles menunjukkan gejala ringan, tetapi tetap dalam kondisi sehat. Pada saat yang sama, istri pangeran Charles yang dijuluki Duchess of Cornwall juga mengisolasi diri walaupun tidak memiliki virus.***