Menyambut Lengsernya Pemerintahan Donald Trump, Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden Sibuk Pilih Pendamping di Tengah Wabah Virus Corona

- 23 Maret 2020, 20:40 WIB
JOE Biden, penantang terkuat Donald Trump di Pemilu AS 2020.*
JOE Biden, penantang terkuat Donald Trump di Pemilu AS 2020.* /Reuters/

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah epidemi virus corona yang tak henti-hentinya mewabah, Amerika Serikat juga sedang disibukkan dengan pesta pemilihan Presiden di negaranya. Hal ini dibuktikan oleh aktivitas para elit politik belakangan ini, salah satunya Joe Biden.

Calon presiden Partai Demokrat tersebut, pada Minggu 22 Maret mengatakan ia mulai mencari calon wakil presiden (cawapres) dan akan berkonsultasi dengan mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sebelum memilih cawapres yang akan jadi pasangannya maju pada pemilihan presiden AS pada November tahun ini.

Cawapres yang akan mendampingi Biden disebut terdiri dari enam sampai tujuh kandidat, semuanya berjenis kelamin perempuan.

Baca Juga: Mendapat Sambutan Hangat, Suryanation Motorland Kujungi Mooneyes Company dan Chopper Dave di Amerika Serikat

Dikatakan Biden, saat ini latar belakang seluruh kandidat masih diperiksa demi memastikan tidak ada skandal yang akan menghambat pencalonan presiden-wakil presiden.

"Saya harus segera mencari pasangan yang tepat, mungkin dalam beberapa minggu ini. Kemungkinan ada kelompok kandidat berisi enam sampai tujuh orang yang jadi pertimbangan," kata Biden memberi penjelasan seperti diberitakan Reuters.

Terkait pendampingnya yang berjenis kelamin perempuan, Biden mengatakan hal itu sudah menjadi syarat utama yang dipilihnya.

Baca Juga: Pasien Terinfeksi Virus Corona Melonjak di Australia, Pemerintah Perketat Wilayah dengan Menutup Beberapa Tempat Umum

Namun, Biden menekankan perempuan yang akan jadi cawapresnya harus punya kesamaan visi terkait sejumlah kebijakan pada bidang layanan kesehatan masyarakat, pendidikan, dan politik luar negeri AS.

Mantan Wakil Presiden yang mendampingi Barack Obama pada masa pemerintahan 2009-2017 itu mengatakan, sebagai pemimpin negara jika terpilih pada pemilihan mendatang, dirinya memiliki banyak kesamaan dengan Obama, meskipun keduanya tentu memiliki taktik yang berbeda.

Kembali kepada persoalan cawapres yang akan mendampinginya, Biden membocorkan kandidat tersebut harus layak dan mampu menjadi presiden jika sewaktu-waktu Biden tak dapat menunaikan tujuannya.

Baca Juga: Banyak Tenaga Medis Meninggal saat Menangani Covid-19, Ma'ruf Amin Sebut Kejujuran Pasien Bisa Kurangi Angka Kematian

"Saya sebenarnya telah berbicara dengan Obama terkait masalah ini, hal terpenting dia yang nantinya terpilih harus siap jadi Presiden Amerika Serikat jika sesuatu terjadi nantinya," kata politisi yang berusia 77 tahun ini.

Krisis virus corona yang menghantam dunia termasuk Amerika Serikat sebagai negara dengan urutan ketiga terbanyak di dunia, menyebabkan agenda kampanye depan publik batal.

Biden pun mulai menyiarkan pidato-pidato politiknya dari rumahnya yang terletak di Delaware, sebuah negara baguian Amerika Serikat di bagian timur.

Dalam pidato politiknya, Biden juga menyampaikan saran terkait kebijakan mengatasi corona yang sebaiknya dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Universitas Hasanuddin Modifikasi Kotak Sterilisasi

Ia juga menanggapi beberapa rumor yang beredar terkait usulan penundaan pemilihan presiden oleh beberapa kalangan.

"Saya tahu ada banyak rumor dan spekulasi, pihak lain berupaya menunda pemilihan presiden pada November. Langkah itu tidak perlu dilakukan," kata Biden.

"Anda tahu, kami ikut pemilu saat Perang Sipil, kami ikut pemilihan presiden saat Perang Dunia I dan II berlangsung. Usulan ditundanya pemilihan presiden tidak perlu dipertimbangkan," kata Biden menjelaskan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x