Diplomat AS yang merupakan duta besar perlucutan senjata, Robert Wood mengaku sangat prihatin.
“Jika Anda adalah negara yang menjadi target itu, Anda akan mencari cara untuk membela diri,” ucapnya.
“(AS) akan mulai melihat cara lain dan aplikas pertahanan lebih lanjut untuk mempercepat perlombaan senjata,” sambung Robert Wood.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 21 Oktober 2021: Aries, Taurus, Gemini, dan Cancer
Diketahui kalau rudal hipersonik bergerak lebih dari lima kali kecepatan suara di atmosfer atas atau sekitar 6.200 km per jam.
Meskipun mereka lebih lambat dari rudal balistik tradisional, yang terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam dengan kecepatan lebih tinggi, rudal hipersonik dapat bermanuver, membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dihindari.
Selain China dan AS, beberapa negara lain juga sedang menggarap teknologi hipersonik.
Baca Juga: Asteroid Besar akan Terbang Melewati Bumi dalam Beberapa Hari Mendatang, Catat Tanggalnya
Rusia dan Korea Utara sama-sama mengklaim telah berhasil meluncurkan uji coba rudal hipersonik.
Sementara itu, India, Jepang, Australia, Prancis dan Jerman sedang dalam proses mengembangkan senjata yang serupa.