"Tangan kiri dan kanannya memukul dengan kekuatan yang sama dan itulah yang menghancurkan lawan-lawannya," kata Arum kepada Reuters.
Pada bulan Agustus, petinju berusia 42 tahun itu kalah dalam pertandingan perebutan gelar kelas welter WBA melawan petinju Kuba Yordenis Ugas.
Baca Juga: Ditanya Nagita Slavina Perihal Kebohongan, Raffi Ahmad: Bohong Itu Ada Tiga Tipe
Tumbuh di selatan Filipina, keluarga Pacquiao sangat miskin, mendorongnya untuk melakukan pekerjaan sampingan untuk bertahan hidup.
Dia pergi dengan perahu ke ibu kota Manila saat remaja, di mana dia memulai tinju kompetitif.
Sebagai informasi, Pacquiao termasuk di antara sekutu paling setia Presiden Filipina Rodrigo Duterte, yang mendukung perang berdarah pemimpin itu terhadap narkoba dan upayanya untuk menerapkan kembali hukuman mati.
Baca Juga: Siap Gelontorkan Dana Milyaran Rupiah, Begini Rumah Mewah Impian Lesti Kejora dan Rizky Billar
Namun, hubungan politik keduanya memburuk setelah Pacquiao mengkritik hubungan persahabatan Rodrigo Duterte dengan Tiongkok dan dugaan korupsi di pemerintahan.
Pada bulan Juli, ia digulingkan sebagai presiden partai politik yang berkuasa di negara itu.
Sementara itu, Pacquiao memulai karier politiknya dengan gagal dalam pemilihan kongres pada 2007.