Rusia Menanggapi Serius Kerja Sama Militer Australia, Inggris, dan AS Rusak Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir

- 28 September 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi. Rusia diketahui mencoba menahan diri terhadap pergerakan kerja sama antara Inggris, AS, dan Australia.
Ilustrasi. Rusia diketahui mencoba menahan diri terhadap pergerakan kerja sama antara Inggris, AS, dan Australia. /china-arms.com

PR CIREBON - Tiga jet tempur SU-35S Rusia telah mencegat sebuah pesawat pembom strategis B-52H Amerika Serikat (AS).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kalau pesawat pembom AS tersebut diketahui telah mendekati perbatasan Rusia di Samudra Pasifik.

Dikabarkan kalau radar Rusia telah melihat target udara mendekati perbatasan Rusia di Pasifik, sebagai tanggapan tiga pesawat tempur Su-35S dari Distrik Militer Timur Rusia lepas landas.

Baca Juga: Ini Alasan Nama Jennie BLACKPINK Tercantum di Bagian Kredit Akhir Drama Squid Game!

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Press TV, Pilot Rusia mengidentifikasi target sebagai pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS dan kemudian mengawalnya.

Diceritakan kalau pesawat pembom tersebut diusir dari perbatasan, sementara jet Rusia  kembali ke pangkalan mereka.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kalau tidak ada pelanggaran perbatasan Rusia, dalam hal ini pesawat Rusia hanya secara ketat mematuhi aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara.

Baca Juga: Ramalan Shio Ayam, Anjing, dan Babi pada 27 September 2021 - 3 Oktober 2021: Kerjakan Tugas Keluarga Bersama

Tidak bisa dipungkiri lagi kalau hubungan AS dan Rusia semakin tegang selama beberapa tahun terakhir ini.

Pasalnya Rusia melihat NATO berkeinginan untuk memperbesar pengaruhnya ke arah timur sebagai kelanjutan dari kebijakan penanganan Perang Dingin Barat dan penyebaran blok militer barat di sepanjang perbatasannya.

Kekhawatiran Rusia semakin meningkat setelah dipicu rencana AS untuk memasang rudal pencegat dan stasiun radar di Polandia dan Republik Ceko.

Baca Juga: DPR Pertanyakan Kinerja Intelijen Negara Cegah Teror: Mengapa Negara Lain Tahu Ancaman yang akan Timbul?

Pejabat senior Rusia telah memperingatkan bahwa negara-negara yang menjadi tuan rumah bagian dari sistem pertahanan rudal AS juga berisiko menghadapi tanggapan militer jika masalah keamanan Moskow tidak terpenuhi.

Hubungan antara Moskow dan Kiev juga telah tegang sejak konflik meletus di wilayah Donbass timur Ukraina antara pasukan pemerintah Ukraina dan etnis Rusia pada tahun 2014.

Ukraina mengklaim bahwa Rusia memiliki andil dalam konflik tersebut, hal ini disangkal Moskow dengan tegas.

Baca Juga: Sebut Pandemi Tak akan Hilang di Waktu Dekat, Jokowi Minta Rakyat Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Pada tahun yang sama, semenanjung Laut Hitam Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia dalam sebuah referendum, yang semakin memperumit hubungan yang sudah ada.

Kemudian pada bulan Juni, Rusia mengatakan bahwa mereka telah melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom di jalur kapal perang Inggris untuk mengusirnya keluar dari perairan Laut Hitam di lepas pantai Krimea.

Moskow dan Washington memiliki perbedaan sudut pandang, seperti kontrol senjata, hak asasi manusia, dan keamanan siber.

Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, dan Monyet pada 27 September 2021 - 3 Oktober 2021: Biasakan Diri dengan Mode Baru

Mungkin yang masih hangat baru-baru ini adalah pergerakan AS dan Inggris kepada Australia yang secara terang-terang dianggap sebagai langkah agresif.

Seorang pejabat senior keamanan Rusia mengatakan bahwa pakta militer baru antara Australia, Inggris, dan AS adalah langkah serius yang ditujukan kepada Tiongkok dan Rusia.

Nikolay Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia, mengatakan bahwa aliansi AUKUS Australia, Inggris dan AS adalah blok militer yang diarahkan terhadap Rusia dan Tiongkok.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ukuran Jari Tangan yang Dimiliki Ungkap Profesi yang Cocok untuk Anda, Salah Satunya Politisi

Sebenarnya pendapat global tentang pakta keamanan AUKUS yang baru antara Australia, AS, dan Inggris sangat beragam.

Tetapi Tiongkok dan Prancis diketahui segera mengecam kesepakatan itu, sementara Jepang dan Filipina menyambut AUKUS dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Asia Times.

Sebelumnya menanggapi kerjasama tersebut, Rusia cenderung berhati-hati untuk berkomentar.

Baca Juga: Persib Bandung Bertekad Menang pada Derby Jawa Barat, Persikabo 1973: Selalu Berjalan Ketat dan Sengit

Namun beberapa pejabat diplomatik Rusia bersama Tiongkok telah mengungkapkan keprihatinan mereka berkenaan dengan pengembangan kapal selam bertenaga nuklir Australia.

Pasalnya pengembangan kapal selam bertenaga nuklir Australia dengan bantuan AS dan Inggris tersebut merusak Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan mempercepat perlombaan senjata di wilayah tersebut.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Asia Times Press TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah