Ucapkan Selamat pada Pemimpin Partai Oposisi, Tiongkok Sebut Taiwan dalam Keadaan Rumit dan Suram

- 27 September 2021, 09:30 WIB
Presiden Tiongkok Xi Jinping menyebut bahwa keadaan Taiwan saat ini rumit dan suram, dan berharap pemimpin baru partai oposisi mengubahnya.
Presiden Tiongkok Xi Jinping menyebut bahwa keadaan Taiwan saat ini rumit dan suram, dan berharap pemimpin baru partai oposisi mengubahnya. /Reuters/Kim Kyung-hoon

PR CIREBON – Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengucapkan selamat pada pemimpin partai oposisi Taiwan yang baru terpilih, Eric Chu.

Eric Chu, dalam kampanyenya, berjanji untuk memperbarui pembicaraan antara Tiongkok dengan Taiwan yang terhenti.

Di tengah janji Eric Chu untuk membuka dialog dengan Tiongkok itu, Xi Jinping menyebut bahwa situasi di Selat Taiwan saat ini kompleks dan suram.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 27 September 2021: Aries, Taurus, dan Gemini Hubungan Asmaramu Berjalan Baik Hari Ini

Dalam Partai Kuomintang (KMT) Taiwan, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Eric Chu yang juga merupakan mantan walikota Taipei City itu terpilih sebagai pemimpin.

Ia mengatakan akan menghidupkan kembali kontak tingkat tinggi yang terhenti dengan Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan telah meningkatkan tekanan militer dan politik untuk memaksa pulau itu menerima kedaulatan Tiongkok.

Baca Juga: Cerita Zaskia Adya Mecca tentang Putra Bungsunya Saat Sedang di Motor: Minta ASI di Tengah Jalan!

Meskipun demikian, sebagian besar orang Taiwan tidak menunjukkan minat untuk diperintah oleh Beijing.

Dalam surat Xi, yang salinannya dirilis oleh KMT, dia mengatakan kedua pihak memiliki interaksi yang baik berdasarkan penentangan bersama mereka terhadap kemerdekaan Taiwan.

"Saat ini, situasi di Selat Taiwan rumit dan suram. Semua putra dan putri bangsa Tionghoa harus bekerja sama dengan satu hati dan maju bersama," tulis Xi yang juga ketua Partai Komunis.

Baca Juga: Unggah Foto El Rumi yang Terlihat Akrab dengan Irwan Mussry, Maia Estianty: Bos dan Calon Bos!

Dia menyatakan harapan bahwa kedua pihak dapat bekerja sama dalam mencari perdamaian di Selat Taiwan, mencari reunifikasi nasional dan mencari revitalisasi nasional.

Chu, yang kalah telak dalam pemilihan presiden 2016 dari Presiden Tsai Ing-wen saat ini, menanggapi Xi bahwa orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan adalah "semua anak-anak Kaisar Kuning".

Frase itu menandakan bahwa semua orang Taiwan merupakan bangsa Han Chinese.

Baca Juga: Jam Kerja Berlebihan Jadi Faktor Utama Penyebab Kematian, WHO Sebut Jam Kerja Panjang adalah Pembunuh

Chu menyalahkan Partai Progresif Demokratik (DPP) Tsai atas ketegangan dengan Beijing setelah mengejar kebijakan anti-Tiongkok.

Chu, yang bertemu Xi di Tiongkok pada 2015, mengatakan dia berharap untuk mencari titik temu dan menghormati perbedaan, meningkatkan rasa saling percaya dan ramah, memperkuat pertukaran dan kerja sama.

Sehingga nantinya akan memungkinkan pengembangan hubungan lintas-selat yang damai dan berkelanjutan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Lingkaran Merah pada Tabung Gas Penanda Adanya Kebocoran?

Di bawah masa 17 bulan pemimpin KMT keluar Johnny Chiang, kontak tingkat tinggi dengan Tiongkok terhenti di tengah ketegangan militer.

Ada pula kecurigaan di Beijing bahwa partai tidak cukup berkomitmen untuk gagasan Taiwan adalah bagian dari "satu Tiongkok”.

Selain kalah dalam pemilihan 2016, KMT dikalahkan dalam pemilihan tahun lalu setelah gagal menghilangkan tuduhan DPP bahwa mereka adalah antek Beijing.

Baca Juga: Febri Diansyah Minta Presiden Mengangkat 56 Pegawai KPK yang ‘Disingkirkan’ Pimpinan Menggunakan TWK

Tiongkok menolak untuk berbicara dengan Tsai, menyebutnya sebagai separatis.

Dia mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China, nama resmi pulau itu, dan hanya rakyat Taiwan yang berhak menentukan masa depan mereka sendiri.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x