Kepala polisi distrik yang ditunjuk Taliban di Herat, Ziaulhaq Jalali mengatakan bahwa anggota Taliban menyelamatkan seorang ayah dan anak yang telah diculik oleh empat penculik setelah baku tembak.
Dia menjelaskan kalau seorang pejuang Taliban dan seorang warga sipil terluka oleh para penculik dan menekankan para penculik tewas dalam baku tembak.
Baca Juga: Badan PBB Peringatkan Kelaparan akan Segera Terjadi di Afghanistan: Mengerikan
Sebuah video Associated Press menunjukkan kerumunan orang berkumpul di sekitar crane dan mengintip ke arah mayat itu ketika beberapa pria meneriakkan.
“Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memperingatkan semua penjahat bahwa mereka tidak aman,” ujar Komandan Taliban yang tidak ingin diidentifikasi ketika dimintai keterangan saat di Alun-alun.
Sejak Taliban menyerbu Kabul pada 15 Agustus dan menguasai negara itu, warga Afghanistan dan dunia telah mengawasi dengan melihat apakah mereka akan menciptakan kembali aturan keras mereka di akhir 1990-an.
Mulai dari rajam di depan umum dan amputasi anggota badan terhadap tersangka kejahatan dan beberapa diantaranya, dimana biasanya berlangsung di depan banyak orang.
Setelah salah satu pendiri Taliban, Mullah Nooruddin Turabi, mengatakan dalam sebuah wawancara kalau akan sekali lagi melakukan eksekusi dan amputasi tangan.
Mengetahui hal tersebut, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan bahwa itu semua merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia.