Sebaran kasus Kian Menurun, Jepang Mendekati Akhir Darurat Covid-19 di Sebagian Besar Wilayah

- 24 September 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi. Tingkat rawat inap dan ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 akan menjadi faktor pencabutan keadaan darurat di Jepang.
Ilustrasi. Tingkat rawat inap dan ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 akan menjadi faktor pencabutan keadaan darurat di Jepang. /pexels/zydeaosika

PR CIREBON- Pada Jumat, 24 September 2021, Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura mengatakan bahwa situasi infeksi Covid-19 di negaranya kian membaik.

Atas kondisi penularan Covid-19 yang kian menurun, Norihisa Tamura mengungkapkan kondisi darurat dapat segera dicabut di sebagian besar wilayah di Jepang.

Norihisa Tamura menuturkan bahwa tingkat rawat inap dan ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 akan menjadi faktor apakah keadaan darurat yang berlaku di Tokyo dan sebagian besar negara dapat dicabut pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 24 September 2021: Leo Seimbang, Virgo Bijaksana, dan Libra Gerak Cepat

"Setelah mendengar pendapat para ahli, Kabinet akan membuat keputusan akhir," katanya kepada wartawan dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Straits Times.

Seperti diketahui, kemunculan varian Delta yang mudah menular memicu gelombang kelima Covid-19 di Jepang yang mendorong infeksi ke level rekor tertinggi bulan lalu.

Sebagai upaya untuk mencegah rumah sakit kewalahan, pemerintah kemudian memperpanjang pembatasan darurat yang mencakup sekitar 80 persen populasi hingga akhir September.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 24 September 2021: Taurus Resah, Gemini Beruntung, dan Cancer Tanggung Jawab

Pembatasan tersebut berpusat pada meminta restoran untuk tutup lebih awal dan menahan diri dari menyajikan alkohol.

Selain itu, warga pun diimbau untuk bekerja dari rumah sebanyak mungkin dan menahan diri dari bepergian.

Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menggunakan pemeriksaan status inokulasi atau hasil negatif Covid-19 sebagai sarana untuk melonggarkan pembatasan bisnis dan mobilitas manusia.

Baca Juga: Politikus PKB Minta Nadiem Mundur dari Jabatan Mendikbud Jika Teguh Jalankan PTM Meski Ada Klaster Covid-19

Menurut layanan berita Jiji, Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan pada hari Jumat, bahwa sebuah proyek demonstrasi sistem konfirmasi vaksin akan dilakukan di 13 prefektur.

Sebagai informasi, kasus harian baru di Tokyo telah menurun menjadi sekitar 550 dalam beberapa hari terakhir, sepersepuluh dari puncaknya bulan lalu.

Pada pertemuan para ahli kesehatan pada hari Jumat, Gubernur Yuriko Koike menekankan perlunya melanjutkan vaksinasi.

Baca Juga: BLT Rp2,4 Juta untuk Anak Sekolah Cair! Segera Cek Nama Penerima Melalui Link Berikut

Ia mengatakan sekitar 80 persen kematian akibat Covid-19 di Tokyo sejak Agustus termasuk di antara yang tidak divaksinasi.

"Jika jumlah kasus positif baru mulai meningkat, dikhawatirkan sistem kesehatan akan berada dalam situasi krisis lagi," katanya.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah