AS Minta Maaf Atas Serangan Pesawat Tak Berawak di Afghanistan, Keluarga Korban: Saya Ingin Keadilan

- 19 September 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi serangan rudal - Keluarga dari korban serangan pesawat yang dilakukan oleh AS melalui pesawat tak berawaknya sebut permintaan maaf saja tidak cukup.
Ilustrasi serangan rudal - Keluarga dari korban serangan pesawat yang dilakukan oleh AS melalui pesawat tak berawaknya sebut permintaan maaf saja tidak cukup. /REUTERS/US Department of Defense

Baca Juga: Baku Tembak dengan Aparat, DPO Pimpinan Teroris MIT Poso Ali Kalora Dilaporkan Tewas

Sehari setelah serangan itu, anggota keluarga mengatakan bahwa 10 orang yang terbunuh berusia antara dua hingga 40 tahun.

“Mereka adalah anak-anak yang tidak bersalah dan tidak berdaya,” kata Ahmadi.

McKenzie mengatakan keputusan untuk menyerang sedan Toyota Corolla putih, setelah melacaknya selama sekitar delapan jam, dibuat dengan keyakinan yang sungguh-sungguh.

Baca Juga: Minta Maaf Soal Komentar Santri Menutup Kuping, Deddy Corbuzier: Saya Nggak Punya Pengetahuan

Ia menyebut berdasarkan standar kepastian yang masuk akal, mobil itu merupakan ancaman bagi pasukan AS di bandara Kabul yang diyakini membawa bahan peledak di bagasi.

Tapi Ahmadi bertanya-tanya bagaimana rumah keluarganya bisa disalahartikan sebagai tempat persembunyian ISKP.

“AS dapat melihat dari mana-mana,” katanya tentang kemampuan drone AS.

Baca Juga: Tampil sebagai Hong Du Shik dalam Drakor Hometown Cha Cha Cha, Simak 5 Fakta Menarik dari Kim Seon Ho

“Mereka dapat melihat bahwa ada anak-anak yang tidak bersalah di dekat mobil dan di dalam mobil. Siapapun yang melakukan ini harus dihukum. Itu tidak benar," tambahnya.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x