PR CIREBON – Taliban dikabarkan telah melarang anggota staf perempuan memasuki Kementerian Urusan Wanita di Kabul, ibukota Afghanistan.
Untuk mencegahnya, Taliban mengunci perempuan untuk keluar dari gedung dan mengganti departemen itu dengan 'polisi moral'.
Para pekerja di ibu kota Afganistan menutupi tanda-tanda adanya kementerian wanita dengan nama pengganti yang diartikan sebagai 'Kementerian Doa dan Bimbingan dan Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan'.
Baca Juga: Putri Anne Doakan Netizen yang Sebut Arya Saloka dan Amanda Manopo Berjodoh
Karyawan perempuan mengatakan mereka telah mencoba untuk datang bekerja selama beberapa minggu hanya untuk disuruh kembali ke rumah mereka.
Gerbang gedung akhirnya dikunci pada Kamis, 16 September 2021. Seorang pemimpin senior Taliban mengatakan awal pekan ini bahwa perempuan tidak akan diizinkan bekerja di kementerian pemerintah dengan laki-laki.
“Saya satu-satunya pencari nafkah di keluarga saya,” kata seorang wanita, yang juga mengatakan dia bekerja di departemen itu.
Baca Juga: Dituding Bela Suami dan Salahkan Angel Lelga, Ini Kata Kalina Ocktaranny
“Kalau tidak ada kementerian, apa yang harus dilakukan seorang wanita Afghanistan?” tanyanya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail.