PR CIREBON – Bentrokan kembali terjadi antara pasukan Israel dan warga Palestina, yang menyebabkan ratusan orang terluka.
Insiden itu terjadi saat warga Palestina turun ke jalan untuk protes pada polisi Israel dan solidaritas terhadap enam tahanan yang berhasil melarikan diri dari penjara awal pekan ini.
Kerabat tahanan Palestina telah ditangkap ketika Israel saat mereka melancarkan pencarian besar-besaran untuk menangkap enam orang yang keluar dari penjara Gilboa dengan keamanan tinggi itu.
Baca Juga: Spoiler Episode Terakhir Drakor The Penthouse 3: Joo Seok Hoon dan Bae Ro Na Bagikan Momen Romantis
Pasukan Israel menembakkan gas air mata, peluru berlapis karet, dan peluru tajam ke arah kerumunan yang ambil bagian dalam unjuk rasa di berbagai kota di Tepi Barat.
Menurut organisasi Palestine Red Crescent, yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, bentrokan itu melukai sedikitnya 100 orang.
Ratusan orang berdemonstrasi di Ramallah, Nablus, Betlehem, dan Hebron untuk mendukung enam pelarian dan tahanan Palestina yang telah menjadi sasaran tindakan hukuman di fasilitas penjara Israel setelah melarikan diri.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Polda Jabar Perluas Kebijakan Kendaraan Ganjil Genap: Ada Tiga Opsi
Para tahanan yang kabur tersebut menjalani hukuman seumur hidup atau ditahan tanpa tuduhan, yang ilegal menurut hukum internasional.
Pada aksi unjuk rasa, orang-orang meneriakkan ‘kebebasan’ sambil mengibarkan bendera Palestina.
“Kami keluar dalam solidaritas dengan tahanan kami di penjara penjajah,” kata Jihad Abu Adi, ketika pengunjuk rasa di dekatnya membakar ban.
Baca Juga: Berikut Zodiak yang Paling Sering Berselingkuh, Kamu Ada di Urutan Berapa?
"Itu yang paling bisa kita lakukan untuk tahanan heroik kita," sambungnya.
Menurut Palestine Red Crescent, tiga warga Palestina lainnya juga terluka di Yerusalem Timur yang diduduki.
Di wilayah itu pasukan Israel menembakkan peluru berlapis karet dan bom suara di dekat Gerbang Damaskus.
Protes datang ketika Israel telah membawa bala bantuan ke Tepi Barat yang diduduki. Tentara Israel mengatakan agar bisa menemukan para tahanan yang kabur, mereka telah memutuskan untuk memperpanjang penutupan umum Tepi Barat yang diduduki.
Dikatakan akhir penutupan akan dilakukan tergantung penilaian situasional.
Israel juga telah mengerahkan pesawat tak berawak, pos pemeriksaan jalan dan misi tentara ke Jenin.
Baca Juga: Tahapan Daftar Program Kartu Prakerja Gelombang 20: Segera Gabung dan Dapatkan Rp2,4 Juta
Sementara itu Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengadakan konsultasi dengan kepala pertahanan dan keamanan.
"Peristiwa tersebut berpotensi berdampak pada banyak bidang. Israel siap untuk skenario apa pun,” ujarnya.
Sebelumnya, Klub Tahanan Palestina mengatakan pasukan Israel telah menangkap setidaknya enam kerabat warga Palestina yang melarikan diri.
Baca Juga: Menteri Pendidikan Afghanistan Munir Sebut Gelar Master dan PhD Tidak Berharga
Tentara Israel mengkonfirmasi bahwa beberapa penangkapan dilakukan dalam semalam, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
“Menahan seseorang untuk memaksa kerabat melakukan sesuatu adalah taktik gaya mafia,” kata Omar Shakir, direktur Israel dan Palestina untuk Human Rights Watch.
Shakir mengatakan bahwa hampir setiap aspek sistem penjara Israel dipenuhi dengan pelanggaran hukum internasional.***