"Perintah eksekutif mengharuskan Jaksa Agung untuk merilis dokumen yang tidak diklasifikasikan secara publik selama enam bulan ke depan.” kata Biden, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
Dalam surat mereka, sekitar 1.700 orang yang terkena dampak langsung serangan 11 September meminta Biden untuk melewatkan acara peringatan minggu depan kecuali dia mau merilis dokumennya.
“Sejak kesimpulan Komisi 9/11 pada tahun 2004, banyak bukti investigasi telah terungkap yang melibatkan pejabat pemerintah Saudi dalam mendukung serangan itu,” kata surat itu.
“Melalui beberapa pemerintahan, Departemen Kehakiman dan FBI telah secara aktif berusaha untuk merahasiakan informasi ini dan mencegah rakyat Amerika mengetahui kebenaran penuh tentang serangan 9/11,” katanya.
Departemen Kehakiman Biden membuka tinjauan dokumen rahasia tak lama setelah surat itu dikirim.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Hari Ini 5 September 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Jangan Berlebihan!
Anggota keluarga korban 11 September telah lama mencari dokumen pemerintah AS terkait apakah Arab Saudi membantu atau membiayai salah satu dari 19 orang yang terkait dengan Al-Qaeda yang melakukan serangan dahsyat itu.
Operator Al-Qaeda menabrakkan tiga pesawat jet komersial ke menara kembar World Trade Center New York dan Pentagon di luar Washington, DC. Pesawat keempat yang dibajak diyakini menargetkan gedung Capitol AS jatuh di lapangan Pennsylvania.
Lima belas dari 19 pembajak berasal dari Arab Saudi. Sebuah komisi pemerintah AS tidak menemukan bukti bahwa Arab Saudi secara langsung mendanai Al-Qaeda.