Studi Menyebut Racun Ular Beludak Brasil Dapat Menjadi Alat dalam Memerangi Covid-19

- 1 September 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa komponen racun Ular Brasil mampu menghambat reproduksi virus penyebab Covid-19.
Ilustrasi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa komponen racun Ular Brasil mampu menghambat reproduksi virus penyebab Covid-19. /PIXABAY / THUYHABICH

PR CIREBON- Para peneliti Brasil menuturkan bahwa molekul dalam racun sejenis Ular dapat menghambat reproduksi Covid-19 dalam sel Monyet.

Temuan peneliti Brasil terkait racun Ular dapat menghambat reproduksi virus ini, menjadi langkah pertama yang mungkin menuju obat untuk memerangi virus penyebab Covid-19.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Reuters, studi terkait racun Ular dapat menghambat reproduksi Covid-19 tersebut juga telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah Molecules pada bulan Agustus.

Baca Juga: 5 Zodiak ini Sangat Menjengkelkan, Salah Satunya Sikap Scorpio yang Selalu Tertutup!

Dalam penelitian itu, menemukan bahwa molekul yang dihasilkan oleh Ular beludak jararacussu mampu menghambat kemampuan virus untuk berkembang biak dalam sel Monyet hingga 75 persen.

"Kami mampu menunjukkan komponen racun Ular ini dapat menghambat protein yang sangat penting dari virus," kata Rafael Guido, profesor Universitas Sao Paulo dan penulis studi tersebut.

Molekulnya adalah peptida, atau rantai asam amino, yang dapat terhubung ke enzim virus corona yang disebut PLPro, yang sangat penting untuk reproduksi virus, tanpa melukai sel lain.

Baca Juga: Militer AS Selesaikan Penarikan Pasukan di Afghanistan, Komandan Pusat AS Menyebut Taliban ‘Membantu’

Sudah dikenal karena kualitas antibakterinya, peptida dapat disintesis di laboratorium, kata Guido dalam sebuah wawancara, membuat penangkapan atau pemeliharaan Ular tidak perlu dilakukan.

"Kami waspada terhadap orang-orang yang pergi berburu jararacussu di sekitar Brasil, mengira mereka akan menyelamatkan dunia... Bukan itu!" kata Giuseppe Puorto, seorang herpetologis yang menjalankan koleksi biologi Institut Butantan di Sao Paulo.

"Bukan racun itu sendiri yang akan menyembuhkan Covid-19," sambungnya.

Baca Juga: Beberkan Posisinya Saat Terjadi Polemik Antara Aty Kodong dan Lesti Kejora, Evi Masamba: Jadi Kemaren tuh...

Menurut pernyataan dari Universitas Negeri Sao Paulo (Unesp), yang juga terlibat dalam penelitian tersebut, menuturkan para peneliti selanjutnya akan mengevaluasi efisiensi dosis molekul yang berbeda, apakah itu mampu mencegah virus memasuki sel sejak awal.

Mereka berharap untuk menguji substansi dalam sel manusia tetapi tidak memberikan batas waktu.

Sebagai informasi, jararacussu adalah salah satu ular terbesar di Brasil, yang memiliki ukurang panjang hingga 6 kaki (2 meter).

Baca Juga: Lihat Vicky Prasetyo Kirim VN pada Imam Darto, Kalina Ocktaranny: Udah Waktunya Minum Obat ya ...

Ular berbisa jenis ini pada umumnya ditemukan di Amerika Selatan.

Selain Brasil, ular ini juga hidup di Hutan Atlantik pesisir dan juga ditemukan di Bolivia, Paraguay, dan Argentina.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah