Adik Mantan Presiden Afghanistan Sebut Dirinya Terima Pengambilalihan Negara oleh Taliban, Serukan Hal Ini

- 22 Agustus 2021, 18:45 WIB
Adik dari mantan Presiden Afghanistan yang melarikan diri menyebut bahwa ia menerima pengambilalihan negara oleh Taliban.
Adik dari mantan Presiden Afghanistan yang melarikan diri menyebut bahwa ia menerima pengambilalihan negara oleh Taliban. /Reuters/Stringer/

PR CIREBON – Adik laki-laki dari mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, mengatakan dia telah menerima pengambilalihan negara oleh Taliban.

Meskipun demikian, Hashmat Ghani tetap menyerukan pembentukan pemerintahan Afghanistan yang inklusif.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, Ghani mengatakan bahwa mengakui tatanan baru di Kabul adalah kebutuhan bagi rakyat Afghanistan.

Baca Juga: Raffi Ahmad Hadiahi Ucok Baba Mobil Mewah, Warganet Ramai Berikan Pujian hingga Doa

Ghani yang merupakan seorang pengusaha dan kepala suku dari populasi nomaden Kochi Afghanistan, telah bertemu dengan para pemimpin Taliban selama beberapa hari terakhir.

Dia mengatakan dia setuju untuk mengakui transisi kekuasaan sebagai sinyal bagi tokoh politik dan budaya yang berpengaruh, serta pengusaha.

Dia mengatakan jika pebisnis yang telah menginvestasikan jutaan dolar bergabung dengan puluhan ribu orang yang mencoba melarikan diri, hal itu akan menghancurkan ekonomi dan masa depan Afghanistan secara keseluruhan.

Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Tingkatkan Kesehatan Otak, Salah Satunya Pisang

Meskipun saudara lelakinya melarikan diri pada 15 Agustus lalu, Hashmat Ghani mengatakan dia tidak pernah berniat meninggalkan negara itu.

“Jika saya melarikan diri, apa yang akan terjadi dengan orang-orang saya, suku saya? Nenek moyang saya ada di sini, pesan apa yang akan dikirim jika saya melarikan diri dan meninggalkan orang-orang saya pada saat mereka membutuhkan?” ujarnya.

Tentang pelarian saudaranya, Ghani mengatakan dia senang mantan presiden itu setidaknya meninggalkan negara dengan masih hidup.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 23-29 Agustus 2021, Capricorn, Aquarius, Pisces

“Jika dia terbunuh dengan cara apa pun, segalanya akan menjadi jauh lebih buruk,” ucapnya.

Sementara itu, gambar dan lukisan di rumah Hashmat Ghani tetap tidak tersentuh, begitu juga dengan televisi layar datar yang besar.

Selama pemerintahannya dari tahun 1996 hingga 2001, Taliban melarang televisi dan seni apa pun yang menggambarkan orang.

Baca Juga: Taliban Keluarkan Fatwa Pertama Usai Berkuasa: Anak Perempuan Tidak Bisa Satu Kelas dengan Anak Laki-laki

Salah satu lukisan Ghani bahkan menggambarkan jurang yang ditinggalkan, setelah kelompok itu meledakkan patung Buddha kuno di provinsi tengah Bamiyan pada 2001.

Ghani mengatakan penting untuk menjembatani perpecahan dalam masyarakat Afghanistan, yang berarti Taliban menemukan cara untuk menerima fasilitas dan kemajuan modern.

Warga Afghanistan yang lebih muda dan penentang kelompok tersebut juga dapat terlibat dengan Taliban.

Baca Juga: Presiden Uni Eropa Menyebut Tidak Ada Pengakuan Terhadap Taliban dan Tak Ada Pembicaraan Politik

“Bila Anda tidak berada di dekat orang-orang tertentu, penampilan bisa menipu atau bahkan menakutkan,” kata Ghani.

Rekaman pertemuan Ghani dengan anggota Taliban telah menyebar di media sosial Afghanistan dan telah menghasilkan beberapa komentar kritis dan kasar.

Dia mengakui ketakutan yang melanda ibu kota, tetapi menekankan perlunya pemerintah inklusif yang akan mencakup para ahli di bidangnya, perempuan dan kaum muda. Itu, katanya, akan menjadi cara untuk meredakan ketegangan.

Baca Juga: Bandara di Kabul Afghanistan Dikuasai AS, Pasukan Taliban Bersenjata Lengkap Bergerak

Ghani mengatakan Taliban juga harus melakukan segala yang mereka bisa untuk terlibat dengan pengusaha dan investor.

Hal itu karena dalam ekonomi berbasis uang tunai, campuran penutupan bisnis ini dan kurangnya uang kertas dapat menyebabkan guncangan ekonomi yang serius.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah