Pekerja di Vietnam Berbondong-bondong Pulang ke Kampung Halaman Saat Kasus Covid-19 Meningkat

- 17 Agustus 2021, 13:00 WIB
Saat kasus Covid-19 di kota terbesar Vietnam semakin  melonjak, warga berbondong-bondong pulang ke kampung halaman.
Saat kasus Covid-19 di kota terbesar Vietnam semakin melonjak, warga berbondong-bondong pulang ke kampung halaman. /Pixabay/Tumisu/

PR CIREBON – Ribuan pekerja yang terpaksa tidak beraktivitas di kota terbesar Vietnam berusaha melarikan diri ke kampung halaman mereka.

Para pekerja Vietnam itu mengendarai sepeda motor dan menumpuk barang-barang, menyusul perpanjangan pembatasan di pusat wabah Covid-19 terburuk di negara itu.

Akan tetapi, pihak berwenang ingin mencegah mereka meninggalkan Kota Ho Chi Minh dan berpotensi menyebarkan virus ke bagian lain Vietnam.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Twibbon HUT ke 76 RI untuk Update di Media Sosial, Berikut Ini Penjelasannya

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, para pekerja pabrik pada Senin, 16 Agustus 2021 waktu setempat mengenakan pakaian pelindung dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Mereka bergegas naik kereta api dan bus dalam upaya serupa untuk melarikan diri dari daerah yang paling terkena dampak.

Pihak berwenang dengan pengeras suara mengimbau orang-orang untuk menjaga jarak sosial dan kembali ke rumah mereka, di tengah hiruk-pikuk klakson dan teriakan.

Baca Juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Sebut Kekalahan AS Harus Bisa Hidupkan Kembali Perdamaian di Afghanistan

Kota Ho Chi Minh yang merupakan kota terbesar di Vietnam, menyumbang sebagian besar dari 6.141 kematian akibat virus Corona dan lebih dari 283.000 infeksi.

Sekitar sepertiga di antaranya sekarang diterapkan penguncian wilayah. Kota berpenduduk 9 juta orang ini mengalami rata-rata 241 kematian setiap hari.

Banyak orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan mereka setelah kehilangan pekerjaan karena penangguhan operasi pabrik terkait virus Corona.

Baca Juga: Kewalahan Akibat Banyaknya Korban Usai Dilanda Gempa, Tenaga Kesehatan Haiti Dirikan Tenda Darurat

Untuk mengatasinya, pemerintah Vietnam telah mengumumkan paket bantuan.

"Ini bukan upaya pertama saya. Saya mencoba meninggalkan kota beberapa minggu yang lalu tetapi diperintahkan untuk kembali ke tempat saya," kata Nguyen Van Hoan, yang sedang menuju ke provinsi tengah Ha Tinh.

Hoan kehilangan pekerjaannya dua bulan lalu. Di bagian belakang sepeda motornya ia telah menumpuk sebuah koper, persediaan mi instan, air dan bensin cadangan.

Baca Juga: Mengenal Semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' dan Penyerapan Kata 'Bineka' dalam Bahasa Indonesia

"Banyak orang di lingkungan saya telah meninggal. Jika saya tinggal, saya akan mati karena kelaparan dan stres atau karena virus," kata Hoan.

Menurutnya, ia juga belum mendapatkan paket bantuan dari negara.

Fasilitas perawatan kesehatan juga kewalahan, dengan rumah sakit yang kebanjiran dan kekurangan staf. Pemerintah telah memerintahkan fasilitas medis untuk tidak menolak pasien.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x