PR CIREBON- Pemerintah Vietnam telah memberlakukan penguncian (lockdown) selama 15 hari di ibu kota, Hanoi, dalam upaya untuk mengatasi lonjakan infeksi Covid-19.
Perintah lockdown di Hanoi untuk menekan sebaran Covid-19 itu, dikeluarkan Pemerintah Vietnam pada Jumat, 23 Juli 2021 dan melarang pertemuan lebih dari dua orang di depan umum.
Sementara itu, dalam penerapan kebijakan lockdown di Hanoi tersebut, hanya kantor pemerintahan Vietnam, rumah sakit, dan bisnis penting saja yang diizinkan tetap buka selama pembatasan Covid-19 tersebut.
Baca Juga: Tissa Biani Genap Berusia 19 Tahun, Ini Ucapan dan Doa dari Mulan Jameela
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Aljazeera, pusat kota yang biasanya ramai berpenduduk delapan juta orang itu kosong dan toko-toko tutup ketika penguncian mulai berlaku pada hari Sabtu, meskipun orang-orang masih terlihat di jalan-jalan di pinggiran ibu kota.
"Saya pikir orang-orang di Hanoi seperti saya sendiri setuju dengan keputusan tiba-tiba kota untuk mengunci kota," kata penduduk lokal Nguyen Van Chien seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
“Kita harus mengambil risiko ekonomi untuk melawan pandemi ini,” tambahnya.
Baca Juga: Unggah Foto Bernuansa Hitam Putih, Inul Daratista Ungkap Peran Keluarga
Awal pekan ini, pihak berwenang telah menangguhkan semua kegiatan di luar ruangan di Hanoi dan memerintahkan bisnis yang tidak penting untuk ditutup menyusul peningkatan kasus.