Adanya Tekanan yang Meningkat dari Polisi, Organisasi Hak Asasi Manusia di Hong Kong Bubarkan Diri

- 16 Agustus 2021, 12:45 WIB
ILUSTRASI Bendera Hongkong - Organisasi hak asasi manusia di Hong Kong yang telah berjalan dua dekade terpaksa membubarkan diri di bawah tekanan dari polisi.
ILUSTRASI Bendera Hongkong - Organisasi hak asasi manusia di Hong Kong yang telah berjalan dua dekade terpaksa membubarkan diri di bawah tekanan dari polisi. /*/PIXABAY

PR CIREBON – Sebuah organisasi masyarakat sipil yang berada di belakang beberapa protes terbesar di Hong Kong telah dibubarkan di bawah tekanan yang meningkat dari polisi.

Organisasi di Hong Kong bernama Front Hak Asasi Manusia Sipil (CHRF) itu mengumumkan penutupannya pada  Minggu, 15 Agustus 2021.

CHRF mengatakan tidak ada anggotanya di Hong Kong yang bersedia melakukan tugas kesekretariatan setelah penyelenggaranya, Figo Chan Ho-wun, dipenjara selama 18 bulan selama rapat umum tahun 2019.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 16 Agustus 2021: Taurus Beruntung, Gemini Dapat Uang, Cancer Ada Perubahan

Organisasi berusia 19 tahun tersebut di masa lalu telah mendapatkan banyak partai politik sebagai anggota.

Mereka juga telah menjadi penyelenggara protes yang signifikan di Hong Kong. Selama bertahun-tahun berturut-turut, CHRF menjalankan protes tahunan 1 Juli.

Setidaknya sampai pihak berwenang mulai secara sistematis menolak izin untuk itu dan demonstrasi lainnya, dengan alasan virus Corona.

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Manfaat Buah Pisang untuk Kesehatan Tubuh Manusia, Salah Satunya Mengurangi Rasa Sakit Maag

“Selama lebih dari setahun, pemerintah terus menggunakan pandemi sebagai alasan untuk menolak aplikasi demonstrasi CHRF dan kelompok lain. Setiap kelompok anggota ditindas, dan masyarakat sipil menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata CHRF dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x